Topic
Home / Berita / Nasional / Nilai Tukar Petani Meningkat

Nilai Tukar Petani Meningkat

Nilai Tukar Petani naik karena naiknya sejumlah indeks subsektor pertanian, di antaranya subsektor hortikultura. Foto: Tajuk.co/HAS
Nilai Tukar Petani naik karena naiknya sejumlah indeks subsektor pertanian, di antaranya subsektor hortikultura. Foto: Tajuk.co/HAS

dakwatuna.com – Banda Aceh. Nilai Tukar Petani (NTP)  di Indonesia meningkat. Dari 32 provinsi yang melaporkan NTP-nya pada bulan Oktober lalu, sebanyak 30 provinsi mengalami peningkatan dan haya dua provinsi mengalami penurunan.

Sementara provinsi yang mengalami peningkatan NTP tertinggi  antara lain Banten, Jawa Timur, dan Sulawesi Barat. Sedangkan dua provinsi yang mengalami penurunan NTP masing-masing Lampung dan Nusa Tenggara Barat.

Kepala Badan Pusat Statistik Aceh Hermanto mengemukakan hal itu di Banda Aceh kemarin. Khusus untuk Aceh, Hermanto menyebutkan,peningkatan NTP-nya di urutan lima terendah di Indonesia.

Pada bulan Oktober 2013 mulai menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumya. NTP Aceh meningkat sebesar 0,17 persen dari 103,14 poin pada September menjadi 103,32 poin pada bulan Oktober.

Peningkatan NTP Aceh disebabkan adanya kenaikan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,67 persen atau lebih besar dari indeks harga yang dibayar petani yang besarannya 0,50 persen.

Jika dirinci menurut subsektor, terang Hemanto,  setidaknya ada tiga subsektor yang mengalami peningkatan nilai indeks, yaitu subsektor peternakan naik 1,86 persen, subsektor holtikultura naik 0,65 persen, dan subsektor perikanan naik 0,48 persen. Sedangkan dua subsektor mengalami penurunan NTP, masing-masing subsektor tanaman perkebunan rakyat turun 1,59 persen, dan subsektor tanaman pangan turun  1,09 persen.

“Kita cukup senang karena ini naik, artinya pendapatan petani dari hasil pertaniannya sudah semakin membaik dari bulan-bulan sebelumnya,” kata Hermanto.

Dia menambahkan, kenaikan NTP ini membuat petani Aceh akan semakin optimistis karena adanya cadangan biaya yang bisa diperoleh dari hasil pertaniannya.

“Semakin tinggi NTP maka semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani,” lanjut Hermanto.(tajuk/ded/dakwatuna)

 

Redaktur: Deddy S

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Keluarkan Sistem Ekonomi Baru, Erdogan: Produksi Negara Harus Meningkat

Figure
Organization