Topic
Home / Narasi Islam / Hidayah / Lagi, Seorang Gadis Amerika Memeluk Islam Karena Peristiwa 9/11

Lagi, Seorang Gadis Amerika Memeluk Islam Karena Peristiwa 9/11

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (Inet)
Ilustrasi. (Inet)

dakwatuna.com – Sedikit terkejut ketika sepupuku mengatakan hari ini ba’da Sunday School, Dorothy mengucapkan dua kalimah syahadat, subhanallah dalam hatiku sudah mantapkah beliau untuk mengucapkan dua kalimah syahadat.

Masih kuingat teman dekatku sesama keluarga mahasiswa Indonesia yang sedang mengambil PhD di sebuah kota di Amerika mengatakan bahwa temannya tertarik dengan Islam. Sering kali mereka berdiskusi tentang Islam, saya mengatakan jangan dorong dia terlalu cepat untuk mengucapkan dua kalimah syahadat karena khawatir cepat pula ia kembali ke agama sebelumnya.

Ternyata dugaan saya salah besar, beberapa hari  sebelum mengucapkan dua kalimah syahadah Dorothy sudah menggunakan hijab (kerudung). Subhanallah puji dalam hatiku ternyata memang beliau sepertinya sudah cukup banyak mendalami Islam sehingga membuat kami terkejut adalah belum syahadah tapi sudah menggunakan kerudung. Juga menurut informasi teman dekatku beliau memang sudah banyak mencari tahu berbagai agama termasuk Budha, Hindu dll. Ternyata pilihan beliau jatuh terhadap Islam dan temanku berusaha memberikan pemahaman bahwa apabila kamu sudah mantap dengan Islam maka segerakanlah mengucapkan dua kalimah syahadah dan berhijab.

Ya ternyata setelah kejadian 9/11 World Trade Center cukup membuat banyak orang Amerika mencari tahu apa itu Islam, baru saya ketahui juga ternyata mereka tidak benar-benar tahu ada sebuah agama bernama Islam.

Ternyata hidayah Allah itu tidak tahu kapan datangnya, bisa jadi semuanya terangkai dengan sangat indah, manusia hanya bisa berusaha tentunya hasilnya hanya Allah yang mengetahuinya.

Saya ingat pertama kali bertemu Dorothy ini adalah ketika apple picking setahun yang lalu. Ia gadis Amerika yang perawakannya cukup tinggi besar. Beliau ini bekerja satu tempat dengan teman dekatku. Masih segar dalam ingatanku bahwa suami temanku baru saja memesan Al-Quran dalam terjemahan bahasa inggris untuk diberikan kepada Dorothy. Ia bilang kewajiban saya memberi tahu kamu tentang agama ku terserah kamu mau percaya tentang Islam atau tidak. Dalam hatiku bergumam ternyata ia mempunyai keberanian yang kuat untuk syiar. Tidak sampai di situ saja temanku sering mengirimkan masakannya yang  enak sampai beberapa kali ia kami undang ke acara yang diadakan Indonesian gathering sampai temanku berhasil membujuk Dorothy untuk pindah dari apartemen lamanya untuk pindah bersebelahan dengan temanku dan akhirnya sampai lah ia mengucapkan dua kalimah syahadah.

Beberapa hari lalu aku sempatkan berkunjung ke apartemen Dorothy, ia keluar dengan senyum manis dan hijabnya, sungguh keharuan yang luar biasa menyelimuti kalbuku. Kubilang kepadanya kuingin sekali memeluknya dan  mengucapkan selamat kepadanya. Tak lupa kubisikan kepadanya jagalah ia sebagai kamu menjaga tumbuhan rawatlah selalu jangan biarkan ia layu, mengering atau bahkan sampai mati. Dan terakhir dekatlah selalu dengan masjid karena di sana akan kamu temukan kedamaian. Tak lupa kuberikan sedikit makanan juga beberapa kerudung dan buku untuk dibacanya.

Juga kuucapkan selamat juga untuk sahabatku bersama suaminya yang sudah meyakinkan Dorothy mengucapkan dua kalimah syahadah Insya Allah balasan terbaik-Nya sudah menunggumu kelak.

Terselip secercah harapan dalam hatiku akan muncul generasi-generasi muslim dari rahim-rahim wanita putih di bumi Amerika ini Allahu Akbar-Allahu Akbar.

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Anggota DPR AS: Trump Picu Kebencian pada Islam di Amerika

Figure
Organization