Topic
Home / Berita / Nasional / PPP Tidak Akan Pernah Tanggalkan Asas Islam

PPP Tidak Akan Pernah Tanggalkan Asas Islam

Suryadharma Ali
Suryadharma Ali

dakwatuna.com – Jakarta. Dari pemilu ke pemilu lembaga survei selalu menempatkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam urutan ke sekian dari parpol lainnya. Demikian juga dengan Pemilu 2014 PPP diprediksi hanya akan mendapatkan empat persen suara.

Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali menyebut partainya tidak ada ‘matinye’ dan ia yakin, pada pileg 2014, PPP akan mampu meraih suara 12 persen. Dulu, sebelum pemilu 2009, beberapa lembaga survei menyebutkan, perolehan suara PPP dalam kisaran 1,4 – 2,1 persen dan PPP dinyatakan tidak akan lolos ke Senayan. Tetapi nyatanya, pada pemilu 2009, perolehan suara PPP 6 persen.

“Sekarang juga begitu, beberapa lembaga survei menyebut PPP paling dapat 4 persen. Biar saja mereka bilang begitu, tapi saya yakin, paling tidak PPP akan mendapatkan 12 persen, karena PPP ini partai besar yang nggak ada ‘matinye’,” kata Suryadharma Ali di kediamannya, Rabu (30/10/2013).

Suryadharma yang didampingi Emron Pangkapi, Ratih Sanggarwati, Oki Asokawati, Vernita dan isterinya, Wardatul Asriah itu menceriterakan, dulu, pada zaman Orde Baru, perolehan suara PPP ditakar atau dijatah oleh penguasa. Misalnya, di daerah A, suara PPP ditetapkan cukup 2 kursi saja, padahal sebetulnya di daerah itu suara PPP bisa saja mendapat 4 kursi atau lebih dari itu.

Menurutnya, meskipun dibonzai seperti itu, PPP tidak mati dan tetap eksis. Lalu, pada era reformasi, banyak tokoh PPP yang loncat ke luar untuk bikin partai baru, namun kenyataannya, pada pemilu 1999, PPP tetap eksis, malah Ketua Umumnya, Hamzah Haz jadi wakil presiden. Kemudian, pada pemilu 2004, banyak tokoh intelektual memprediksi PPP bakal habis lantaran menjadi Islam sebagai asas partai. Namun, ramalan itu meleset juga, karena PPP tetap berkibar sampai sekarang.

‘’Saat itu, banyak yang menyarankan, kalau PPP mau besar harus menanggalkan asas Islam. Tapi kami tidak mau, karena kami menerima warisan dari para pendahulu kami bahwa PPP itu partai Islam. Jadi, walau kami dikerjain dan dibonzai, PPP tetap eksis,” kata Suryadharma yang akrab disapa SDA.

SDA menjelaskan, menjelang pemilu 2014 nanti, PPP akan menjalin kerja sama dengan partai lain. Ia menilai, kerja sama itu penting, terutama untuk saling menjaga perolehan suara dalam pemilu supaya tidak dicurangi orang di tengah jalan.

‘’Kita akan kerja sama dengan partai lain untuk mengawasi sistem di KPU yang kadang-kadang masih eror. Untuk pemilu yang jujur, kita juga ingin tahu IT KPU-nya seperti apa. Kita mau awasi terus supaya tidak ada penyimpangan di sana-sini. Kita ingin tahu, bagaimana mengkroscek data manual dengan IT yang ada di KPU,’’ ujar Suryadharma.

Wakil Ketua Umum DPP PPP, Emron Pangkapi mengatakan, KPU harus dipelototi terus, karena setiap menjelang pemilu selalu ada kisruh DPT. Dia menyebut, menjelang pileg 2004 terjadi kisruh, mendekati pemilu 2009, juga terjadi kekisruhan, sekarang juga kisruh DPT.

Emron mengkritik, dulu Mendagri Gamawan Fauzi gembar-gambor, proyek E-KTP bisa menyudahi terjadinya kekisruhan DPT yang muncul pada pemilu 2009, tapi setelah proyek itu berjalan, terjadi eror juga. Ia menuding, Mendagri tidak menepati janji.

‘’Dulu Gamawan Fauzi kasih waktu, entry data akan selesai Desember 2012. Dia malah mengancam akan mundur jika janjinya itu meleset. Tapi, setelah 10 bulan dari waktu yang dijanjikan, E-KTP-nya belum kelar juga. Kalau dia menepati janji, mestinya dia mundur, tapi tidak juga,” katanya. (tribunnews/ded/dakwatuna)

 

Redaktur: Deddy S

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Anggota DPR AS: Trump Picu Kebencian pada Islam di Amerika

Figure
Organization