Topic
Home / Berita / Internasional / Eropa / Jilbab Masuk Parlemen, Turki Masuki Era Baru

Jilbab Masuk Parlemen, Turki Masuki Era Baru

Ilustrasi (Foto: Republika)
Ilustrasi (Foto: Republika)

dakwatuna.com – Ankara. Sejarah baru tertoreh. Untuk kali pertama dalam 14 tahun terakhir, jilbab masuk ke parlemen. Tidak mudah memang lantaran banyak pihak yang kontra.

Tapi Turki memulai era baru, dimana larangan berjilbab resmi berakhir. Alhamdulillah. “Kami tidak tahu bagaimana reaksinya, tapi kami memasuki parlemen dengan kepala berjilbab, dan kami langsung bekerja,” ungkap Nurcan Dalbudak, anggota parlemen dari Development Party (AKP) seperti dilansir Reuters, Jumat (1/11).

Nurcan, merupakan satu dari empat anggota parlemen perempuan yang berhijab. Mereka datang, dengan membawa kejutan yang membuat ‘efek kejut’ di parlemen. Oposisi, Republican Peoples Party (CHP), merupakan pihak yang paling berang soal ini. Mereka menuduh keempat koleganya itu telah menodai sekularisme Turki.

“Seluruh anggota AKP memiliki misi tertentu soal ini, kami tidak akan terjebak,” kata wakil ketua fraksi CHP, Muharrem Inc. Ince mengatakan apa yang dilakukan anggota AKP itu bermuatan politis. Mereka hendak mencari ‘muka’ di depan pemimpin mereka.

“Mereka tidak pernah terlihat di parlemen, apalagi menyuarakan suara perempuan. Ini menunjukan ada misi khusus. Tapi kami tidak akan membiarkan AKP leluasa soal ini sebelum pemilihan lokal,” kata dia.

Presiden Turki, Abdullah Gul menilai bukan hal yang ilegal ketika anggota parlemen perempuan mengenakan hijab. “Ini seperti terlihat tabu, tapi tidak demikian. Kita harus melihat, CHP juga membuat kontribusi konstruktif,” kata dia.

Secara terpisah, Perdana Menteri Turki, Reccep Tayyip Erdogan mengatakan seluruh anggota parlemen seharusnya menaruh hormat kepada koleganya yang mengenakan hijab. Sudah seharusnya, parlemen tidak mengurusi masalah ini.

Sebelumnya jilbab merupakan hal yang tabu bagi masyarakat Turki. Itu dikarenakan, larangan berjilbab yang diberlakukan di sejumlah tempat seperti ruang publik, kampus, sekolah dan gedung pemerintahan. Naiknya AKP ke pucuk kekuasaan membuat aturan itu perlahan diubah. Pada November 2012, Turki secara resmi mencabut larangan berjilbab di sekolah. Selanjutnya, Erdogan mencabut larang berjilbab di institusi pemerintahan. (republika/ded/dakwatuna)

 

Redaktur: Deddy S

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Ini Alasan Turki Beli Sistem Pertahanan dari Rusia

Figure
Organization