Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / Aksi Peledakan di Tunisia Ingin Gagalkan Transisi Demokrasi

Aksi Peledakan di Tunisia Ingin Gagalkan Transisi Demokrasi

Kawasan wisata Hotel Riyadh Palms, di kota Sousse, Tunisia (inet)
Kawasan wisata Hotel Riyadh Palms, di kota Sousse, Tunisia (inet)

dakwatuna.com – Tunis. Kementerian Dalam Negeri Tunisia menyatakan bahwa seseorang bernama Asmar Basyrah meledakkan dirinya di salah satu pantai kota Sousse, Rabu (30/10/2013) kemarin. Disebutkan tidak ada korban jiwa dan materi dalam peledakan tersebut. Namun hingga kini belum diketahui motifnya.

Menurut saksi mata, ada seseorang yang selalu berusaha masuk hotel Riyadh Palms yang terletak di tempat tujuan wisata Corniche. Pihak keamanan tempat tersebut selalu berhasil menghalanginya masuk. Namun beberapa saat kemudian, orang tersebut meledakkan dirinya di pantai yang berhadapan dengan hotel tersebut. Ledakan tersebut tidak mengakibatkan kerugian jiwa dan materi.

Menanggapi aksi peledakan ini, ketua Harakah Nahdhah Islamiyah, Rached Ghannouchi, berkomentar bahwa orang-orang yang berada di balik aksi peledakan ini ingin menghancurkan ekonomi dan proses transisi demokrasi yang sedang dijalankan Tunisia. Namun mereka gagal berkat kesigapan militer dan kepolisian, kesadaran rakyat, dan persatuan elit politik dalam memerangi terorisme.

Menurutnya, orang-orang yang menyerang dan melukai para turis yang merupakan tamu-tamu Tunisia adalah penjahat dan bughat yang ingin menciptakan kekacauan di negara.

Aksi peledakan ini adalah yang pertama kali terjadi di tempat wisata sejak peledakan yang terjadi pada tahun 1987 di kota wisata Sousse dan Monastir. (msa/dakwatuna/alhayat/dw.de)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Lima Destinasi Wisata Terbaik di Xi’an, Populasi Muslim Terbesar di China

Figure
Organization