Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Semangat Badar, Gibraltar, dan LT3Besar

Semangat Badar, Gibraltar, dan LT3Besar

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (flickr.com/array064)
Ilustrasi (flickr.com/array064)

Semangat Badar

dakwatuna.com – Dalam Shirah Nabawiyah dikisahkan, sungguh Rasulullah SAW beserta para sahabat tidak terbesit untuk mempersiapkan diri dalam sebuah peperangan. Sebab, niatan awalnya adalah mencegat kabilah dagang Quraisy Mekah pimpinan Abu Sufyan yang akan menuju Mekah dari Syam. Tapi apa lacur, ternyata Abu Sofyan dan Abu Jahal telah mempersiapkan diri untuk berperang dengan pasukan 1000 orang setelah kabilah dagang mereka sampai ke Mekah. Sedangkan Rasulullah SAW hanya 313 orang termasuk di dalamnya 70 pasukan unta.

Pasukan sudah saling berhadapan, Rasulullah SAW tiada hentinya terus melantunkan doa kepada Allah SWT:

“Ya Allah, sempurnakanlah kepadaku segala apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, berikanlah apa-apa yang telah Engkau janjikan kepadaku.

Setelah semua jagoan musyrikin tewas di tangan Hamzah, Ali dan Ubaidah bin Al Harits dalam duel, musyrikin Quraisy mulai menyerang pasukan mukminin dengan beringas. Kalah dalam perlengkapan perang membuat pasukan mukminin melakukan strategi defensif dan mengokohkan barisan. Strategi ini cukup efektif untuk menekan jumlah syahid di kalangan mukminin dan justru mengakibatkan banyaknya musyrikin yang tewas dan terluka.

Hingga Rasulullah SAW melantunkan doa ini secara terus menerus pada saat perang berkecamuk, sampai jubahnya terlepas dari pundaknya.

Ya Allah, jika pasukan ini hancur pada hari ini tentu engkau tidak akan disembah lagi. Ya Allah, kecuali jika Engkau menghendaki untuk tidak disembah selamanya setelah hari ini.”

Sesaat Rasulullah SAW diserang kantuk, dan turunlah wahyu Allah berupa gumpalan debu:

“(Ingatlah), Ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: “Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut”. (Al-Anfal: 9)

Dan malaikat berkuda pun turun bersama Jibril secara berangsur-angsur membantu pasukan mukminin menghancurkan musyrikin Quraisy. Melihat musyrikin Quraisy mulai kocar-kacir, maka strategi baru berubah menjadi offensive.

Dan kemenangan pasukan mukminin pun diraih kendati harus kehilangan 6 orang Muhajirin dan 8 Anshar yang syahid.

Semangat Gibraltar

Di tahun 711 M, Panglima perang Thariq bin Ziyad bersama 7000 tentara, yang mayoritas berasal dari suku Berber, menyeberang ke Spanyol melalui Afrika. Ia mendarat di dekat gunung batu besar yang kelak dinamai dengan namanya, Jabal (gunung) Thariq, Orang Eropa menyebutnya Gibraltar.

Setelah berhasil menyeberang ke daratan Spanyol, tiba-tiba Thariq mengambil langkah yang hingga sampai kini membuat tercengang para ahli sejarah. Ia membakar kapal-kapal yang digunakan untuk mengangkut pasukannya itu. Lalu ia berdiri di hadapan para tentaranya seraya berpidato dengan lantang berwibawa, dan tegas.

Dalam pidatonya yang penuh semangat, panglima Thariq berkata;

“Di mana jalan pulang? Laut berada di belakang kalian. Musuh di hadapan kalian. Sungguh kalian tidak memiliki apa-apa kecuali sikap benar dan sabar. Musuh-musuh kalian sudah siaga di depan dengan persenjataan mereka. Kekuatan mereka besar sekali. Sementara kalian tidak memiliki bekal lain kecuali pedang, dan tidak ada makanan bagi kalian kecuali yang dapat kalian rampas dari tangan musuh-musuh kalian. Sekiranya perang ini berkepanjangan, dan kalian tidak segera dapat mengatasinya, akan sirnalah kekuatan kalian. Akan lenyap rasa gentar mereka terhadap kalian. Oleh karena itu, singkirkanlah sifat hina dari diri kalian dengan sifat terhormat. Kalian harus rela mati. Sungguh saya peringatkan kalian akan situasi yang saya pun berusaha menanggulanginya. Ketahuilah, sekiranya kalian bersabar untuk sedikit menderita, niscaya kalian akan dapat bersenang-senang dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, janganlah kalian merasa kecewa terhadapku, sebab nasib kalian tidak lebih buruk daripada nasibku…”

Selanjutnya ia berteriak kencang: “Perang atau mati!” Pidato yang menggugah itu merasuk ke dalam sanubari seluruh anggota pasukannya.

Dan berangsur-angsur, setelah melewati beberapa pertempuran, kota Toledo (ibukota Gotik Barat), Ecija, Erkidona, Elvira, Cordoba, Grana, Murcia, Sevilla, Castilla, Aragon, Catalonia (Barcelona) pun takluk. Dan sebagian bumi Andalusia (Spanyol) terkuasai. Jika sekiranya tidak ada perintah dari Khalifah untuk menghentikan penaklukan, niscaya gerakan pasukan Thariq bin Ziyad tidak akan tertahankan untuk menguasai seluruh benua Eropa.

Semangat Badar, Gibraltar, PKS – LT3BESAR

Semangat Badar mengajarkan kepada kita untuk kembali meluruskan niat yang ikhlas dalam melakukan setiap amal apapun tak terkecuali pemenangan dakwah melalui pemilu. Hilangkan gap dan niat untuk kemenangan kelompok sendiri, atau merasa kelompok lain lebih baik, sehingga malah tidak terlibat atau melakukan apapun dalam pemenangan dakwah ini.

Pelajaran kedua dari semangat Badar adalah pastikan kedekatan kita kepada Allah melalui amal-amal ibadah fardhu & sunnah telah terpelihara dengan baik sebagaimana pasukan mukminin. Sehingga tatkala kita meminta bantuan-Nya, Allah segera mengijabahi. Ya, hanya dengan menjamin kedekatan kita dengan-Nya, maka setiap permintaan dan pertolongan Allah akan datang.

Pelajaran yang ketiga adalah kekokohan barisan, taat pada pimpinan, dan strategi. Keterbatasan perlengkapan dan dana dapat disiasati dengan soliditas pasukan. Ketika pasukan solid, dan selalu taat pada qiyadah, maka kejeniusan seorang qiyadah dalam memainkan strategi diperlukan. Sehingga semua dapat bergerak efektif, efisien dan produktif. Perang Badar membuktikan perpaduan antara kekuatan ruhiyah, soliditas jamaah, dan strategi yang cerdas sehingga Allah mengaruniakan kemenangan meski dengan syahid 14 orang. Sedangkan di pihak musyrikin 70 orang tewas, 70 tertawan.

Semangat Gibraltar perlu kita jadikan pelajaran dalam mewujudkan mimpi. Pembakaran kapal dilakukan agar pasukan fokus dalam usaha-usaha pemenangan. Tidak pernah melihat ke belakang, karena yang ada hanya laut. Sehingga semua berpikiran maju ke depan untuk melangkah dan bergerak untuk selalu memenangkan setiap pertempuran.

Di tengah pusaran arus informasi media yang terus melakukan degradasi moral dan semangat para pegiat dakwah, PKS Cikarang Barat dengan LT3Besar mencoba terus melaju dan menerjang setiap keterbatasan yang ada di hadapan, demi memenangkan partai dakwah ini.

Kalau kita hanya pusing memikirkan jawaban dari setiap pertanyaan yang menimpa pimpinan partai dakwah ini, maka kita tidak akan pernah memenangkan pertempuran ke depan, karena tidak ada strategi pertempuran. Bertempur tanpa strategi berarti merencanakan diri untuk menemui kekalahan.

Kalau kita hanya pusing memikirkan pendanaan untuk beli atribut, bendera, amunisi dan sebagainya, maka kita tidak akan pernah menghadirkan langkah dan aksi dalam setiap usaha pemenangan. Bagaimana kita akan menang kalau langkah dan aksi pun tidak pernah kita lakukan.

PKS Cikarang Barat dengan aksi kecil LT3Besar akan terus bergulir dengan program andalannya berupa PKS pula, yaitu Pembagian Kangkung Segar. Langsung menyentuh ke masyarakat, mudah, dan murah meriah. Dalam setiap aksi LT3Besar selalu diagendakan untuk aksi direct selling dengan membagi 1 kantong plastic yang berisi kangkung segar 3 ikat dan profil CAD DPRD II, DPRD I, DPR RI & DPD.

Alhamdulillah saat ini baru berjalan 3 kali, di Desa Telajung (29 September), Desa Telaga Asih (13 Oktober), dan Desa Sukadanau (27 Oktober). Masih ada 6 desa yang akan dilalui dengan 4 kali aksi LT3Besar ke depan hingga Desember 2013. Semoga semua bisa tergarap dan memberikan kontribusi kemenangan dakwah ini.

Untuk itu semua, kuatkan maknawi, rapi dan kokohkan barisan, atur strategi, fokus dan terus maju… maju… dan maju.

Hanya berbekal pertolongan Allah, kita berikhtiar untuk memenangkan partai dakwah ini. Allahu Akbar.

Hasbunallah wa ni’mal wakiil. Ni’mal maula wa ni’man nashiir.

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Kesatuan Jiwa dan Semangat Para Kader Muhammadiyah

Figure
Organization