Pasti Bisa!

Ilustrasi. (imronsenja.blogspot.com)

dakwatuna.com – Pembelajaran yang menyenangkan bagiku, meskipun pagi ini aku baru tahu materi apa yang mau diajarkan, namun tak membuatku kehabisan ide untuk mengajarkan generasi bangsa ini untuk melangkah pasti menuju impian mereka.

Kuawali pagi dengan menularkan semangat yang luar biasa kepada calon pemimpin bangsa ini. Wejangan luar biasa menanamkan keimanan pada mereka agar mencintai shalat dan Allah menjadi keseharian bagi mereka.

Tak ada yang beda dari mereka sebenarnya. Sama-sama mempunyai potensi yang luar biasa. Potensi yang bahkan lebih besar daripada anak kota. Hanya saja kurang kesadaran dan pemahaman dari keluarga dan lingkungan sekitar tentang arti pentingnya pendidikan dan kekuatan mimpi bagi mereka. Itulah yang sedang kuupayakan untuk membangunnya di sini. Tidak mudah memang, namun aku yakin pasti bisa melakukannya dengan sempurna.

Beberapa pendekatan pun sudah kulakukan dengan mencoba bergabung dan masuk melalui aktivitas mereka. Namun, itulah diriku, masih mempunyai keterbatasan dalam beberapa hal. Terutama manajemen waktu. Rasanya diri ini ingin sekali mengikuti semua kegiatan yang ada. Tapi, belum bisa terlaksana. Sekali lagi, keterbatasan waktu yang membuatku harus memilih. Seperti pepatah yang biasa kudengar, “Hidup itu Pilihan, Kawan”. Bagaimanapun juga, skala prioritas tetap harus dilaksanakan dengan sempurna.

Hidup itu akan berjalan sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Jika kita berpikir ini berat dan sulit, maka hasilnya pun akan sulit. Jika berpikir semuanya mudah dan pasti ada solusi untuk semua permasalahan, pastinya itu akan berjalan dengan lancar tanpa merasa ada hambatan sedikitpun. Tak sia-sialah aku mengoleksi beberapa buku dan kisah sukses motivator terkenal. Membaca dan mengaplikasikannya dalam hidup jauh membuat diri lebih tenang, pantang menyerah dan tetap semangat dalam menjalani hari-hari yang indah ini.

Jika sudah begini, tiba-tiba aku teringat dengan banyaknya status yang dibuat teman SGI-ers yang diupdate di Facebook, “11 bulan itu tak lama kawan, hanya sebentar, tak usah dihiraukan segala yang menyusahkan hati, luruskan niat, tulus dan semangat menebar manfaat, maka angka itu sama sekali tak berarti bagi kita, karena waktu begitu cepat berlalu”.

Dahsyat! Setiap mengingat kata-kata itu, semangat begitu terlecut oleh kekuatan kata yang tertera. Dan hati yang sedang letih pun kembali aktif (ON) dalam melanjutkan aktivitas yang siap menanti. Kawan, hidup ini hanya sementara, dan alhamdulillah kita dipertemukan bersama di wadah yang tepat yakni SGI, kita dilatih dan dibimbing bersama melalui hati dan pikiran yang selalu mendekatkan diri kepada Sang Khaliq. Kita beruntung, berada di antara orang-orang yang luar biasa dan pastinya akan menjadi orang yang tak biasa-biasa saja. Kita diberi kesempatan untuk bertemu dengan para malaikat kecil yang ada di bumiNya. Senyum, harapan, impian, dan semangat mereka begitu dahsyat, selalu membuat hati ini bergetar ketika tidak mampu memberikan yang terbaik buat mereka.

Wahai para pendidik, sadarilah amanah yang sedang kita jalani ini bukanlah asal-asalan. Amanah ini butuh keseriusan yang tinggi, karena kita adalah pejuang pendidikan yang merupakan kompas bagi para malaikat kecil untuk siap diarahkan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Setiap ucapan dan asa yang kita tanamkan sangatlah berarti dalam memacu semangat mereka. Kita adalah contoh yang benar-benar ditiru 100% oleh mereka. Karena mereka benar-benar membutuhkan sosok dalam berbuat dan bertindak.

“Luruskan Niat”

“Semangat Menebar Manfaat”

“Ikhlas, Itu Kuncinya”

Tiga kata yang memiliki makna Super Duperr. Tak banyak orang yang mampu merenungi dan menelaahnya dengan pikiran dan hati yang jernih. Semoga kita ada di antara orang yang “Sedikit”, Aamiin.

Asnita Putri Dewi, S.Pd, lahir di Padang tahun 1987. Penulis merupakan Anak bungsu dari 4 orang bersaudara yang bercita cita menjadi Guru profesional dan Motivator Indonesia tahun 2013. Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Lb. Alung ini menyatakan siap untuk mengabdi pada dunia pendidikan secara profesional semenjak bergabung dengan sekolah guru Indonesia (SGI). Bagi penulis dengan mengajar membuat eksistensinya sebagai manusia terasa lebih berarti. Mengajar di pedalaman dan mengenal budaya Indonesia secara lebih dekat adalah salah satu impian penulis sejak masih di bangku kuliah. Perempuan berdarah Minangkabau ini aktif diberbagai organisasi dan perlombaan semenjak SMK sampai di perguruan tinggi, diantaranya pernah aktif di National University English Debate Contest (NUEDC) tahun 2010-2011. Menjadi juara I English Debate Contest tingkat SMK se-Sumbar tahun 2005. Menjadi utusan Tim Nasional NUEDC di Pekanbaru tahun 2010. Juara I NUEDC se- kota Padang tahun 2011. Mahasiswa terbaik ke-2 jurusan Bahasa Inggris di kampusnya tahun 2011. Menjabat sebagai, Tim inti English Debate Championship tahun 2004-2005, Sekretaris utama Forum Ukhuwah Remaja Islam 2008-2012, Koordinator Debate Bahasa Inggris, HIMA Kampus 2010-2011, Anggota LDK Kampus 2010-2011.�Menjadi Guru Pembaharu, Menebarkan Semangat Impian Kepada Semua Siswa� itulah Motto hidup yang ia pegang selama ini. Sekarang sedang berkarya dan mengabdi di SDN 1 Girimukti, Lebak, Banten.
Disqus Comments Loading...