Suara Ayah

dakwatuna.com

Ilustrasi. (inet)

Suara Ayah

Hatiku tegang mendengar suaramu
Intonasimu menyentak jiwaku
Jiwa yang lemah jadi kuat
Jiwa yang pecah menjadi menyatu

Kata-katamu adalah pedang yang siap menebas siapa saja
Pendirianmu seperti bangunan beton yang takkan goyah
Diammu mengandung misteri
Perlu perenungan dalam memahami

Tangan Ayah

Tanganmu yang penuh kebaikan
Tanganmu menjadi perisai diriku
Tangan yang memberi tanpa mengharap kembali
Tangan yang memberi sesuap nasi

Demi anak yang kucintai
Kau pertaruhkan jiwamu untukku
Kau singkirkan pengganggu yang membelenggu
Tak peduli maut menunggu

Langkah Kaki Ayah

Melangkah tanpa keraguan
Menatap hanya satu dalam tujuan
Menjemput rezki dari ilahi
Bersyukur rezki di tangan

Berharap kepada anak semata wayang
Menjadi orang terpandang
Badai dan topan tak jadi halangan
Hujan keringat pun bisa jadi penyegar badan

Pengajar di SD IT Tarbiatul Aulad, tinggal di Barabai, Kalimantan.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...