dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Gresik. Rumah berlantaikan tanah dan hanya berukuran 3,5×8 meter yang terletak di Dusun Dalean, Desa Gununganyar, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik ini kondisinya memang sangat memprihatinkan. Namun bagi nenek Suyati, hanya tempat bernaung inilah yang dimiliki di usia senja dan hidup sebatang kara.
Hari itu mendadak rumah nenek Suyati ramai dikunjungi tamu, dan bukan sembarang tamu yang datang berkunjung ke rumah sederhana ini. Begitu mengetahui bahwa tamu yang berkunjung adalah seorang Menteri, serta merta nenek Suyati tak dapat menahan air matanya.
Siapa yang menyangka, rumah yang hanya berlantaikan tanah dan berdinding kayu itu diam-diam didatangi menteri sosial Salim Segaf Al-Jufri. Dan tangis pun kembali pecah ketika mengetahui bahwa kedatangan mensos adalah untuk membedah rumah tersebut.
Mensos yang meletakkan batu pertama bedah rumah ini pun tak dapat menahan iba. Mata menteri terlihat berkaca-kaca.
“Kondisi Bu Suyuti ini di Indonesia cukup banyak dan butuh perhatian khusus dari pemerintah,” kata Salim, Senin (21/10).
Bedah rumah untuk rumah tak layak huni merupakan salah satu program kerja Kementerian Sosial. Menurut Salim, ada 14 item kategori rumah tak layak huni. Diantaranya adalah lantainya tanah, dindingnya kayu, dan tidak memiliki pembuangan air besar.
Selain Suyati, ada 303 unit rumah lainnya di Kabupaten Gresik yang mendapatkan jatah bedah rumah.
Program bedah rumah merupakan program kementrian sosial yang terus digulirkan sebagai bagian dari kebijakan pemerintah di dalam membantu masyarakat kurang mampu di seluruh Indonesia. (beda/sbb/dakwatuna)
Redaktur: Saiful Bahri
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang Tim dakwatuna
