Saat Hidayah tak Dapat Dibendung

Ilustrasi (wikimedia.com)

dakwatuna.com – Serangan kaum penyembah berhala terhadap dakwah Nabi saw tidak berhenti pada tindak kekerasan fisik namun secara masif mereka pun melakukan penistaan dan penzhaliman yang luar biasa. Seluruh jaringan dan koneksitas pendukung paganisme di tanah Arab sudah didesain agar mencegah semakin banyaknya orang yang masuk ke dalam Islam.

Dari sekadar menakut-nakuti sampai pada ancaman badan, bahkan mereka sepakat melekatkan ‘lebel’ tukang sihir kepada Rasulullah saw. Mereka mendirikan pos-pos pengintaian di setiap pintu masuk kota Mekah. Ribuan intel Quraisy disebar ke seluruh tanah Mekkah. Setiap orang yang masuk Mekah mereka katakan: “Jangan dekati Muhammad, sebab dia tukang sihir, nanti kamu akan kena sihirnya, dia itu memisahkan antara anak dengan ayahnya, suami dengan istrinya, seseorang dengan saudaranya, maka jangan kamu ngomong dengannya, jangan dengar perkataannya, kami khawatir akan menimpa kamu dan kaummu”. (Sirah Ibnu Ishaq)

Termasuk yang termakan provokasi isu penistaan ini adalah Thufail ibn Amar al-Dausy. Thufail datang ke Mekkah dengan menutup kupingnya dengan kapas sehingga apa yang dikatakan Nabi saw ia tidak mendengarkannya.

Saat Nabi saw keluar shalat di Ka`bah, Thufail sempat mendekatinya. Kemudian Nabi kembali ke rumah. Ternyata secara diam-diam diikuti oleh Thufail dari belakang. Tufail berkata: “Ya Muhammad, kaummu mengatakan kepadaku begini … begitu…, demi Allah mereka terus menakut-nakuti aku hingga aku sumbatkan kapas ke dua telingaku, akan tetapi Allah SWT menakdirkan lain, aku sempat mendengarkan perkataanmu…, perkataan itu kurasakan sesuatu yang baik, terangkanlah kepadaku ajaran apa yang kamu bawa ini…”

Nabi saw kemudian membacakan beberapa ayat suci al-Qur`an. Lantas Thufail berkata, “Aku tidak pernah mendengar bacaan seindah dan secantik ini”. Tufail kemudian menyatakan keislamannya.

Setelah menyatakan keislamannya Tufail melakukan dakwah dan dalam waktu satu tahun Thufail dapat merekrut 80 keluarga penyembah berhala masuk Islam. Termasuk keislaman Abu Hurairah RA. Subhanallah… Ternyata sehebat apapun kampanye hitam yang menistakan dakwah hasilnya tidaklah seperti yang mereka harapkan. Justru yang terjadi sebaliknya. Isu yang dimunculkan bukan membuat orang menjauhi dakwah, justru menjadi sebab berbondong-bondongnya orang memeluk agama Allah ini. (hah/hdn)

"Aidil" adalah panggilan kesehariannya. Lahir di Jakarta pada tahun 1964 dan sekarang telah dikaruniai Allah 4 orang anak. Manajer SDM di Ummigroup Media ini adalah lulusan dari SMA Negeri 8 Jakarta, LIPIA (I'dadul Lughoh Masa'iyah), dan Institut Agama Islam Al-Aqidah. Pernah aktif di Kerohanian Islam (Rohis) SMAN 8 Jakarta, dan di Bi'tsatud Du'at PKPU. Saat ini mengemban amanah sebagai Pembina Yayasan Sahabat Insani. Moto hidupnya adalah "Hidup Mulia atau Mati Mulia".
Disqus Comments Loading...