dakwatuna.com – Jakarta. Ketua Umum DPP Syarikat Islam Rahardjo Tjakraningrat menilai, demokrasi yang dijalankan Bangsa Indonesia pasca-reformasi, sudah kebablasan.
“Demokrasi yang kita jalankan sudah kebablasan. Sudah menjadi demokrasi barat atau demokrasi liberal, yang tidak sesuai dengan bangsa kita,” kata Rahardjo dalam Perayaan Milad ke-108 Syarikat Islam di Jakarta, Kamis (10/10/2013).
Rahardjo menuturkan, Syarikat Islam, terutama Islam, tidak mengenal demokrasi liberal seperti yang dijalankan saat ini. Menurutnya, Bangsa Indonesia telah terkenal dengan musyawarah mufakatnya.
“Jadi, sebetulnya kepribadian Indonesia musyawarah mufakat, bukan demokrasi liberal,” cetusnya.
Rahardjo memaparkan, diterapkannya demokrasi liberal membuat kondisi tidak kondusif, seperti terjadinya perkelahian antar-warga, hingga pembakaran. Demokrasi liberal, lanjutnya, juga membuat warga berani melawan polisi.
“Sebaiknya gunakan sistem musyawarah mufakat seperti dulu,” ujarnya. (rol/sbb/dakwatuna)