Topic
Home / Pemuda / Essay / Aneh! Ayam dan Telur yang Jadi Pahlawan Pangan, Orang Indonesia Malah Lebih Suka ‘Makan’ Rokok

Aneh! Ayam dan Telur yang Jadi Pahlawan Pangan, Orang Indonesia Malah Lebih Suka ‘Makan’ Rokok

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (inet)
Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com – Kata Pak Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan pada Opening Ceremony ILDEX Indonesia 2013, di Graha Niaga, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (3/10/2013), si ayam dan telur di Indonesia jadi pahlawan pangan. Ayam mengisi 53% dari kebutuhan protein hewani. Terus telur memenuhi 70% dari kebutuhan telur Indonesia. Tapi susahnya, konsumsi dua komoditas unggulan ini masih rendah di Indonesia. Coba lihat, konsumsi per kapita (per orang) per tahun untuk ayam cuma 7,6 kg. Itu per tahun lho. Apalagi telur, per orang, orang Indonesia baru makan telur setiap 4 hari. Maksudnya, orang Indonesia yang kaya telur ini, cuma makan 90 butir telur per tahun.

Nah, coba kita bandingkan dengan rokok yang harganya hampir sama dengan telur. Ternyata orang Indonesia ‘membakar’ 1.108 batang per tahun per orang. Ini membuat Indonesia jadi konsumen terbesar rokok, narkoba kelas terendah itu. Kalau kita telisik lagi, jadinya orang Indonesia ketika makan 1 butir telur, pada saat itu ia membakar (mengkonsumsi) 12,31 batang rokok. Terus parah-nya. Sebagian besar konsumen rokok di Indonesia adalah “penduduk kelas bawah” lebih kasarnya “penduduk miskin”. Hmm, aneh…

Coba kita dengar apa kata ulama-ulama tentang rokok. Coba kita dengar apa kata ahli medis tentang rokok. Coba kita dengar apa kata ahli jantung, ahli janin dan ahli organ tubuh lainnnya. Coba mereka dengan apa kata psikolog tentang rokok. Tapi sebenarnya kita sudah dengar sih. Cuma suara para pakar itu kita kaburkan dari pendengaran kita. Sedangkan apa kata pengiklan rokok dan bisikan setan kita besarkan volumenya dan kita jadikan panduan kita. Hmmm, persis membohongi diri sendiri dan kepura-puraan. Aduh, maaf terlalu kasar ya?

Mari jika mata kita malas membaca tentang alasan tidak diperbolehkannya merokok dari berbagai kalangan dan disiplin ilmu atau telinga kita terlalu sempit untuk mendengarkan semua itu, izinkan saya hanya mengajak kita semua untuk mendengar apa kata ulama, kata syariat, kata agama (ingat lho agama ini sudah sepakat sebangsa dan setanah air sebagai landasan utama kita hidup, panduan bangsa. Lihat tu sila pertama pancasila).

Begini kata ulama. Tapi sebelumnya kita dengarkan apa firman Allah dalam Al-Qur’an:

“…ia menyuruh mereka Dengan perkara-perkara Yang baik, dan melarang mereka daripada melakukan perkara-perkara Yang keji; dan ia menghalalkan bagi mereka Segala benda Yang baik, dan mengharamkan kepada mereka Segala benda Yang buruk…” (QS. Al-A’raf: 157)

Tunggu sebentar. Jika Anda yakin tentang ketidakbolehan dan bahaya merokok cukup dengan ayat di atas. Anda boleh berhenti membaca tulisan ini. Tapi jika masih penasaran dan belum yakin, saya sarankan Anda meneruskan. Mari! Alasan lain berupa dalil yang mengarah kepada pelarangan merokok nanti kita lihat di masing-masing pendapat ulama. Masih mau dengar? Oke sekali lagi mari sini kita dengarkan apa kata ulama kita (Ingat lho Ulama itu = Ahli/pakar/expert-nya ilmu pengetahuan).

Syeikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin berfatwa tentang ‘diharamkannya’ merokok dengan mendasarkan salah satunya pada nash dalam Al-Qur’an yang ini: “Dan janganlah kamu mencampakkan dirimu sendiri dalam kebinasaan.” (Al-Baqarah: 195). Maksud beliau bahwa dengan segala kondisinya yang telah dibuktikan dengan ilmu pengetahuan di bidang medis dan lainnya bahwa tidak diragukan lagi bahwa rokok itu menjerumuskan dan mencampakkan diri sendiri dalam kebinasaan. Kebinasaan jantung, ada impotensi, gangguan kehamilan dan janin (nyontek di bungkus rokok). Jelas kan larangannya? O belum. Kalau begitu saya katakan lagi alasan lain beliau adalah dalil tentang pelarangan kemubaziran. Hukum memubazirkan harta. Memubazirkan harta maksudnya adalah menggunakan harta untuk yang tidak bermanfaat atau bahkan mudarat. Memang rokok nggak ada manfaat? Mungkin sepintas ada terlihat (atau sengaja dicari-cari dan dilihat-lihat sebagai alasan dan penghibur hati yang merasa bersalah). Tapi itu sementara dan semu. Iya kan? Malah mudaratnya yang banyak tapi sengaja nggak dilihat atau sengaja disembunyikan. Ada yang membantah? Jika kita masih ngeyel nggak mau dibilangin (maaf agak kasar, heee), mari kita serahkan ke pribadi masing-masing, yang jelas penulis, para ulama dan banyak pakar sudah bilangin. Mereka sudah lepas tanggungjawab.

Masih belum cukup nggak alasannya? Saya katakan bahwa sudah terlalu banyak para ulama yang berfatwa tentang ini. Izinkan saya sebutkan sebagian supaya Anda lebih yakin dan kita boleh cek. Ada Syeikh Muhammad bin Ibrahim, Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab, Ulama Mesir, Syria, Saudi, Dr Yusuf Qardhawi, Majlis Fatwa Kebangsaan Malaysia, dan lainnya. Tapi tentunya semua fatwa mereka tidak bermakna jika kita tak mau merubah, jika kita sengaja tak mendengar, tutup  telinga. Jika benar begitu adanya, untuk yang terakhir kalinya izinkan saya mengutip Firman Allah yang Maha Tahu tentang rokok, Maha Bijaksana dalam mengambil keputusan tentang boleh tidaknya rokok, Maha Hebat Azab-Nya terhadap ketidakpatuhan, dan tentunya Maha Pengasih dan Penyayang pada hamba-Nya. Begini Firmannya:

“Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka [20], dan penglihatan mereka ditutup [21]. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.” (QS. Al-Baqarah: 7)

Saya mengutip ayat ini dari Al-Qur’an versi Digital. Ini tambahan kutipannya:

[20] Yakni orang itu tidak dapat menerima petunjuk, dan segala macam nasihat pun tidak akan berbekas padanya.

[21] Maksudnya: mereka tidak dapat memperhatikan dan memahami ayat-ayat Al Quran yang mereka dengar dan tidak dapat mengambil pelajaran dari tanda-tanda kebesaran Allah yang mereka lihat di cakrawala, di permukaan bumi dan pada diri mereka sendiri.

Seperti itu. Mudah-mudahan Allah memberikan kita petunjuk. Wallahu a’lam

Inspirasi:

Wamentan: Ayam “Pahlawan” Komoditas Pangan (Kompas.com)

Fatwa Pengharaman Merokok (http://mindatahwil.blogspot.com)

Fatwa-fatwa Kontemporer (versi digital)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Saya adalah mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mataram angkatan 2010. Aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Al-Iqtishad Fakultas Ekonomi Universitas Mataram.

Lihat Juga

Tegas! Di Hadapan Anggota DK PBB, Menlu RI Desak Blokade Gaza Segera Dihentikan

Figure
Organization