Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Ujian dan Ketegaran Gaza

Ujian dan Ketegaran Gaza

gaza citydakwatuna.com – Gaza. Di tengah perubahan situasi internasional dan regional serta pasca kudeta militer Mesir 3 Juli terhadap presiden terpilih Muhammad Mursi, Gaza kini dihadapkan pada ujian baru.

Ujian tersebut berupa operasi yang dilancarkan media massa Mesir pendukung kudeta yang memprovokasi agar memperketat blokade, penutupan perlintasan Rafah, sejumlah operasi militer Mesir yang menghancurkan sebagian besar terowongan bawah tanah, memulai pembuatan wilayah terisolasi.

Semenjak Palestina di jajah dan setelah dua peperangan terakhir terhadap Gaza 2008 dan 2012, wilayah Gaza harus mengambil resiko atas sikap tegarnya menolak penjajahan dan konsistennya memilih perlawanan serta menolak menyerah terhadap kondisi riil.

Seorang wartawan dan aktivis politik dari Gaza Yusuf Abu Watha mengomentari krisis yang bertubi-tubi mendera Gaza bahwa kalau seandainya seekor kuda di Irak ditemukan atau jaringan telepon dan listrik di Washington berhenti atau putus atau terjadi kebakaran di hutan Safana maka Gaza dituding sebagai penanggung jawab dan harus membayar atas musibah tersebut. Dia menegaskan, semua yang dihadapi oleh Gaza tujuannya adalah menjaga keamanan penjajah Zionis.

Selain itu seorang wartawan lainnya Jihad Rajab rakyat yang tinggal di Gaza menegaskan, Gaza telah menjadi icon kemenangan dan ketegaran dalam menghadapi semua konspirasi dan rencana jahat yang dilancarkan kepada mereka. Dia mengatakan dunia seluruhnya telah gagal menjaga keamanan penjajah Zionis. Gaza tegar menghadapi blokade setelah kemenangan Hamas dalam pemilu 2006. Gaza tetap menang dan tidak pernah jatuh meski penjajah Zionis berusaha menekan Gaza dan menyerah.

Kemudian mereka melancarkan dua peperangan yang sangat dahsyat ke Gaza. Konspirasi-konspirasi baru dilancarkan terhadap Gaza dan  ini blokade semakin diperketat dari segala penjuru, terowongan-terowongan bawah tanah yang digunakan warga telah dihancurkan agar warga di Gaza melakukan pemberontakan dan perlawanan terhadap gerakan Hamas yang memerintah wilayah Gaza sehingga pemerintah perlawanan ini akan dianggap gagal.

Dampak Peristiwa Mesir Terhadap Gaza

Sementara itu pimpinan redaksi biro media Ar-Ra’yu Palestina di Gaza Ismail Tsawabitah menegaskan, tidak diragukan lagi peristiwa-peristiwa yang terjadi di Mesir memberikan dampak buruk. Melalui operasi militer atau media yang memberikan citra buruk atas Gaza yang disebutnya sebagai “operasi penyebutan setan Gaza”. Sebuah istilah yang digunakan media Mesir untuk memecahkan dan menghancurkan perlawanan di Gaza.

Dia menambahkan para pengamat menilai provokasi besar dan penyesatan opini yang dilakukan oleh Mesir terhadap Gaza sangat besar. Namun hal itu menunjukkan ada rencana asing yang ingin menghancurkan Gaza dan kelompok perlawanan yang memang sulit untuk dipatahkan.

Dia menegaskan ada usaha yang tiada henti yang melibatkan negara-negara Arab, badan intelijen dan pihak-pihak yang memiliki konspirasi untuk mendorong Gaza terlibat dalam konflik dengan Mesir. Padahal sejak awal Gaza telah menegaskan tidak akan melakukan intervensi terhadap urusan dalam negeri Mesir. (bsyr/pip)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Konflik Air Antara Ethiopia, Sudan, dan Mesir

Figure
Organization