Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / Militer Manfaatkan dan Tipu Ulama

Militer Manfaatkan dan Tipu Ulama

Syeikh Salim Abdul Jalil (inet)
Syeikh Salim Abdul Jalil (inet)

dakwatuna.com – Kairo. Syeikh Salim Abdul Jalil, menteri muda dalam Kementrian Wakaf Mesir, mengajukan permohonan maafnya kepada rakyat Mesir dan umat Islam. Hal itu setelah beredar video dirinya yang dibuat seakan-akan menghalalkan aksi pembantaian para pendukung Presiden Mursi oleh militer pengkudeta. Permohonan maaf ini beliau sampaikan melalui stasiun televisi Aljazeera Mubasher Mesir Senin 26 Agustus yang lalu.

Syeikh Salim menekankan bahwa dirinya menolak keras penggunaan senjata dalam menghadapi para demonstran damai. Beliau mengakui memang pihak militer memintanya dan beberapa ulama yang lain untuk merekam ceramah menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan militer.

Namun ternyata rekaman video tersebut telah dipotong-potong sehingga menjadi seakan-akan beliau menghalalkan aksi pembantaian. Seandainya saja rekaman tersebut dibiarkan apa adanya, tentu tidak akan dipahami seperti itu.

Beliau menuturkan, ketika direkam, pertanyaan yang dijawabnya adalah berkenaan tentang hukum orang-orang yang menyerang kepolisian dan merusak fasilitas pemerintah. Perekaman jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan pada hari-hari terakhir di bulan Ramadhan, jauh hari sebelum pembantaian Rab’ah dan Nahdhah.

Di televisi Aljazeera pula beliau menekankan bahwa para pendukung Presiden Mursi bukanlah khawarij dan bughat. Ikhwanul Muslimin adalah sebuah jamaah dakwah lama yang jelas dan kuat. Beliau mengakui bahwa dirinya juga salah satu putera jamaah tersebut.

Terakhir, beliau menyebutkan bukti bahwa dirinya tidaklah menghalalkan pembantaian demonstran, hal itu karena 3 orang anaknya sendiri bolak-balik ke sana dan beliau tidak melarang mereka. (msa/dkw/ikhwanonline)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Cerita Arah Baru Turki

Figure
Organization