Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi – Inilah gambaran momentum ketika demonstran ditembak sniper, pada saat demonstrasi di Rab’ah, Rabu (14/8/2013). Saat itu militer Mesir dari pemerintahan kudeta melakukan pembubaran paksa demonstrasi seraya melakukan pembantaian dengan senjata tajam, sementara demonstran tanpa senjata. Courtesy: alhiwarchannel / YouTube
dakwatuna.com
hatiku cemburu,
cemburu melihat keberanianmu dalam melawan kezhaliman,
cemburu melihat keteguhanmu dalam membela keadilan,
dan ku pun cemburu atas kesabaranmu dalam berjuang tanpa letih,
hingga kau korbankan seluruh jiwa dan ragamu untuk-Nya,
di mana aku masih memikirkan dunia, sedangkan kau tidak lagi,
diri ini terus cemburu padamu, wahai saudaraku…
karena ku belum seberani apa yang kau lakukan di sana,
dengan lukamu yang begitu amat dalam,
hingga darahpun terus mengalir dalam tubuhmu,
bahkan nafas pun sampai terhenti
wahai saudaraku,
semoga perjuangan dan pengorbananmu terus memotivasi diriku ini,
dan semoga Allah menempatkanmu di surga-Nya yang indah,
karena keberanianmu dalam menegakkan kebenaran dan keadilan di bumi para nabi
Alzena Valdis Rahayu, bernama asli Ririn Rahayu. Lahir di kota Serang 5 September 1988. Selama di kampus dulu ia aktif di berbagai organisasi internal dan eksternal salah satunya UKM TRAS (Tirtayasa Research Academic and Society), LDK Baabussalam, Himagron, Bem Faperta, KAMMI Untirta, dan FLP Serang. Selain itu juga penulis hobinya menulis, membaca, diskusi, dan travelling. Alumni Agroekoteknologi UNTIRTA. Aktivitas sekarang penulis sedang menempuh S2 Alhamdulillah penulis mendapatkan Beasiswa Unggulan Kemdiknas 2011 di Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi IPB. Motto hidupnya Selalu Belajar Sungguh-sungguh dan Berdoa.
dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
Loading...
