dakwatuna.com – Baru-baru ini utusan Uni Afrika berhasil menemui presiden Muhammad Mursi di tempat penahanannya yang di rahasiakan. Salah seorang utusan Uni Afrika yang mengunjungi Presiden Mursi di tempat penahanannya menceritakan beberapa rincian pertemuannya yang berlangsung sekitar satu jam.
Fistus Mojay menuturkan perasaan Presiden, “Beliau merasa didhalimi dengan digulingkan dari kursi presiden. Bahkan saat ini beliau tidak bisa menghubungi siapa-siapa.”
Dari pihaknya, Mojay menekankan, “Anda adalah seorang negarawan. Anda harus berperan dalam mencegah tertumpahnya darah rakyat. Kami dari pihak Uni Eropa siap mendukung terbukanya dialog dengan seluruh pihak.”
Namun Presiden Mursi menjawab, “Dalam kondisiku seperti ini aku tidak mungkin melakukan apa-apa. Karena aku tidak menghubungi siapa pun. Aku tidak bisa mengakses media.”
Seperti diketahui, beliau ditahan di tempat yang tak diketahui, dengan pemutusan semua alat komunikasi dan informasi. (msa/sbb/dkw)
Redaktur: Saiful Bahri
Beri Nilai: