dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
Oleh Irsyad Safar, MA*
dakwatuna.com – Syekh Ismail Hamid menulis kenikmatan puasa di Rab’ah Adawiyah, Nasr City, Cairo. Di tempat bertahannya para demonstran pendukung Presiden yang sah Dr. Muhammad Mursi, yang jumlahnya jutaan orang.
Ramadhan di Rab’ah Adawiyah memang berbeda. Kemaren, sebelum berbuka saya keluar dari kemah untuk duduk di atas karpet shalat, saya membaca dzikir-dzikir menunggu adzan magrib. Tiba-tiba saya dimuliakan Allah dari seluruh penjuru. Yang satu memberi saya korma, yang lain memberi juice, yang satu lagi memberi sepotong roti, yang lain lagi memberi tomat dan mentimun, dan yang kelima memberi saya kolak korma…
Rakyat mesir ini memang unik. Di saat-saat sulit muncullah “permata” asli akhlak mereka. Hati akan bergetar saat berdoa kepada Allah. Air mata mengalir tak terasa. Berlinang seiiring bacaan-bacaan shalat dari sang Imam. Doa-doa qunut mengguncang seluruh area demo. Teriakan takbir para demonstran menghentakkan dada dan jiwa.
Berbagai program di panggung utama sangat berkualitas. Kajian keimanan… Kelompok-kelompok diskusi.. tiap hari.. Betapa mengagumkan para pendemo di sini… Mereka mengisi waktu mereka dengan membaca Al-Quran, shalat-shalat sunnat, atau membersihkan tempat dan lokasi demo. Jiwa-jiwa mereka tenang, ruh dan semangat juang mereka terus naik, tsiqah kepada Allah semakin kuat.
Pengaturan tugas sangat mengagumkan, kebersihan selalu terjaga, suasana damai juga terus dijaga, kaum wanita sangat dihormati, kejujuran dan amanah menjadi ciri, kehormatan diri dan hijab juga sangat diperhatikan, kajian-kajian keislaman yang sangat indah tentang akhlak-akhlak Islam dan peradabannya. Di sini, di Rab’ah Adawiyah Ramadhan menjadi lain. Sekali-kali aku takkan tinggalkan lapangan demo ini, sampai Allah memberikan keputusan terbaik.. dan Dialah sebaik-baik pemberi keputusan…
*Alumni Mesir, sekarang sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Ar-Risalah, Sumatera Barat.
Redaktur: Samin Barkah
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang Tim dakwatuna
