Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Manusia Konverter

Manusia Konverter

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (inet)
Ilustrasi (inet)

dakwatuna.com – Muhammad SAW, sosok manusia sempurna. kesempurnaannya ini bukan karena apa yang nampak darinya melebihi manusia pada umumnya, namun kesempurnaannya adalah dari kesederhanaannya. kesederhanaannya dalam bertutur kata, kesederhanannya dalam berpenampilan, kesederhanaannya dalam menikmati kehidupan. Hebatnya lagi, Muhammad SAW mampu membuat orang yang berada didekatnya dan orang-orang yang berinteraksi dengannya menjadi lebih berarti dan berharga. kondisi ini menyebabkan orang-orang merasa senang berlama-lama untuk terus berada di dekat Muhammad SAW.

Saya sempat membaca beberapa kisah para shahabat Nabi SAW, dari kisah para Shahabat yang telah saya baca, hampir semuanya terdapat perkataan Muhammad SAW tentang potensi yang berbalut pujian dan motivasi terhadap para shahabatnya, sehingga tak heran para shahabatnya begitu nyaman membersamainya. bahkan, dapat saya simpulkan dari sekian banyak Shahabat yang beliau miliki, beliau hapal secara keseluruhan serta memahami karakteristik dari masing-masing shahabat. untuk membuktikannya, berikut ini kutipan-kutipan ucapan Muhammad SAW kepada para shahabatnya

Abu Bakar Ash-Shiddiq: “Hai Abu Bakar, janganlah engkau menangis. Sesungguhnya orang yang paling menjaga amanat dalam persahabatan dan harta adalah Engkau. Andaikata aku harus mengangkat pendamping dari Umat-ku, niscaya ku angkat dirimu sebagai pendampingku.”

Umar bin Khottob: “Hai Umar, tidaklah setan berjumpa denganmu sedang engkau berjalan di satu sisi, melainkan ia berjalan di sisi yang tidak engkau lalui. ”

Ustman bin Affan: “Bukalah pintu bagi Usman, dan beritahukanlah bahwa ia masuk syurga. ”

Ali bin Abi Tholib: “Engkau sebagian dari padaku, dan aku sebagian daripadamu. ”

Mush’ab bin Umair: “Dahulu saya lihat Mush’ab ini tak ada yang mengimbangi dalam memperoleh kesenangan dari orang tuanya, kemudian ditinggalkannya semua itu demi cintanya kepada Alloh dan Rasul-Nya.”

Salman Al-Farisi: “Sungguh Salman telah dipenuhi dengan ilmu”, “Salman adalah golongan kami, ahlul bait..”

Abu Dzar Al-Ghifari: “Takkan pernah lagi dijumpai di bawah langit ini, orang yang lebih benar ucapannya dari Abu Dzar…!”

Abdullah bin Umar: “Akan menjadi laki-laki paling utamalah Abdullah itu, andainya ia sering sholat malam dan banyak melakukannya!”

Sa’ad bin Abi Waqqosh: “Sekarang akan muncul di hadapan tuan-tuan seorang laki-laki penduduk surga”, “Panahlah hai Sa’ad! Ibu Bapakku menjadi jaminan bagimu…!”

Shuhaib bin Sinan: “Beruntunglah perdaganganmu, hai Abu Yahya! Beruntung perdaganganmu, hai Abu Yahya!”

Mu’adz bin Jabal: “Ummatku yang paling tahu akan yang halal dan yang haram ialah Mu’adz bin jabal”, “Mu’adz bin jabal adalah pemimpin golongan ulama di hari kiamat…”, “Hai Mu’adz! Demi Alloh saya sungguh sayang kepadamu. Maka jangan lupa setiap habis sholat mengucapkan: Ya Alloh, bantulah daku untuk selalu ingat dan syukur serta beribadat dengan ikhlas kepada-Mu…!”

Miqdad bin ‘Amr: “Sungguh, Alloh telah menyuruhku untuk mencintaimu, dan menyampaikan pesan-Nya padaku bahwa Ia mencintaimu”

Hamzah bin Abdul Muttholib: “Melimpahlah atasmu Rahmat ar-Rohim. Akulah saksi bagimu dihadapan  al-Hakim. Engkaulah pendekar penyambung silaturrohim. Berbuat kebaikan pembela yang didzholimi…”

dan masih banyak lagi…

Ucapan-ucapan beliau berisi penguatan-penguatan positif. bukan hanya berbentuk pujian, motivasi serta do’a namun ucapan Muhammad SAW mengandung perintah seperti yang diucapkan beliau kepada Abdullah bin Umar. dari ucapan Muhammad SAW dapat kita pahami bahwa Muhammad SAW memerintahkan Abdullah bin Umar untuk senantiasa melaksanakan sholat malam, tetapi kalimatnya bukanlah jenis kalimat perintah, sehingga tidak menyebabkan lawan bicaranya merasa tersinggung atau under-estimate. bahkan sebaliknya, kalimat yang beliau ucapkan dibungkus dengan hal-hal positif berupa pujian, dan ternyata setelah itu Abdullah bin Umar tidak pernah meninggalkan sholat malam baik dikala bermukim maupun bepergian (musafir).

Luar biasa bukan? seorang pengemban amanah yang sangat besar serta multi-talent memiliki kemampuan dalam bidang olahraga gulat, jenius dalam menyusun strategi perang, psikolog dan public speaker yang handal, cerdas dalam perdagangan, pintar dalam manajerial tidak ragu untuk mengakui potensi-potensi shahabatnya hanya karena beliau merasa bahwa dirinya seorang Rasul indikasinya yakni ucapan-ucapan beliau yang sederhana namun bermakna kepada para sahabat.

Meski dengan segudang potensi, Muhammad SAW tidak pernah mengucapkan perkataan yang merendahkan orang lain serta bermaksud untuk menyakiti lawan bicaranya. Beliau menggunakan lisannya untuk kebaikan dan kebermanfaatan. Dengan hidayah Alloh, Muhammad SAW mampu mengkonversi orang yang semula berada dalam kejahilan kembali kepada cahaya-Nya melalui sikap, perbuatan bahkan ucapan. sebut saja Umar bin Khattab, Khalid bin Walid dan Abu Sufyan, setelah berinteraksi dengan Muhammad SAW, mereka menjadi orang-orang yang berada digarda terdepan dalam membela Islam. padahal sebelumnya mereka adalah orang-orang yang paling menentang kebenaran yang dibawa Muhammad SAW.

Tidak diragukan lagi, menjadikan beliau panutan adalah sebuah keharusan. sayangnya, seringkali kita membuat-buat excuse yang sangat clise sebagai pembenaran atas perbuatan yang tidak sesuai dengan anjuran Muhammad SAW dengan berkata “wajar saja, beliau itu kan nabi…!”. tetapi, bukankah beliau juga seorang manusia?

Redaktur: Aisyah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Alumni UPI Purwakarta jurusan PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar). Pengurus KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) Purwakarta.

Lihat Juga

Sekilas Tentang Maulid Nabi SAW

Figure
Organization