Topic
Home / Berita / Nasional / Hidayat Nur Wahid: Sebaiknya Presiden RI Melakukan Komunikasi dengan Raja Arab Saudi

Hidayat Nur Wahid: Sebaiknya Presiden RI Melakukan Komunikasi dengan Raja Arab Saudi

hidayat nur wahiddakwatuna.com – Jakarta.  Anggota DPR RI, Hidayat Nur Wahid mengharapkan agar Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono melakukan komunikasi langsung dengan raja Arab Saudi mengenai penambahan kuota haji untuk Indonesia 2013.

“Sebaiknya Presiden RI melakukan komunikasi dengan raja Arab Saudi terkait penambahan kuota haji 2013. Saya kira hasil ini tidak merendahkan sebuah martabat seorang presiden, akan tetapi justru sebaliknya,” ungkap di Jakarta, Senin (17/6).

Menurutnya, pemerintah Arab Saudi memang tidak mudah mengabulkan permintaan satu negara, karena banyaknya permintaan dari negara-negara muslim lainnya mengenai penambahan kuota haji.

“Permintaan penambahan kuota haji bisa saja dikabulkan jika yang melobi setingkat presiden, bukan menteri,” tegas Hidayat.

Saat ini, Masjidil Haram diperlukan sebuah perluasan tempat untuk Thawaf yang sebelumnya terjadi perluasan pula pada tempat Sa’i (berlari-lari kecil). Hal itu membuat adanya pengurangan bagi kuota haji pada setiap negara.

“Saat ini, Masjidil Haram diperlukan sebuah perluasan tempat untuk Thawaf (mengelilingi Ka’bah), tetapi perluasan dan renovasi yang diperkirakan selesai sebelum Ramadhan, akan tetapi target tersebut ternyata tidak terpenuhi,” kata Hidayat.

Dia mengungkapkan, walaupun Raja Arab Saudi sudah memberikan budget unlimited untuk biaya perluasan tersebut, akan tetapi tetap saja pembangunannya tidak bisa mempercepat.

“Saya khawatir dengan adanya pengurangan pada kuota haji terutama bagi jamaah haji asal Indonesia. Hal itu akan menimbulkan dampak sosial bagi si calon haji yang sudah sangat mengharapkan segera berangkat, akan tetapi kenyataannya tidak juga berangkat” tambahnya.

Pengurangan Kuota Haji 20 Persen

Berdasarkan surat dari Kementerian Haji Kerajaan Arab Saudi yang diterima Kamis 6 Juni 2013, disampaikan bahwa karena keterlambatan penyelesaian rehabilitasi Masjidil Haram dan demi menjamin keselamatan jamaah haji, maka Pemerintah Kerajaan mengurangi kuota haji 2013 di seluruh dunia sebesar 20 persen.

Kebijakan itu juga berlaku untuk jamaah haji asal Indonesia. Jemaah haji asal Indonesia akan dikurangi 20 persen secara proporsional, baik untuk setiap provinsi, kabupaten/kota, maupun untuk program reguler dan program khusus.

Namun, Menteri Agama Suryadharma Ali menegaskan, pemerintah akan mengupayakan segala peluang untuk melobi pemerintah Arab Saudi. Pemotongan 20 persen disebutnya belum keputusan final bagi Indonesia. (aa/mina)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Laporan PBB: Putra Mahkota Saudi Bertanggung Jawab Atas Kematian Jurnalis Jamal Khashoggi

Figure
Organization