Topic
Home / Berita / Nasional / Kota-Kota Besar Di Guncang Demo Buruh Tolak BBM Naik

Kota-Kota Besar Di Guncang Demo Buruh Tolak BBM Naik

demo buruh bbmdakwatuna.com – Jakarta : Menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, Sebanyak 15 ribu buruh akan melakukan aksi demonstrasi untuk menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 17 Juni atau 18 Juni 2013.

Menurut Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, aksi unjuk rasa tersebut akan dilaksanakan secara serentak di sejumlah kota di Indonesia seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Bandung, Serang, Semarang, Surabaya, Mojokerto, Pasuruan, Yogyakarta, Batam, Karimun, Bintan, Medan, Aceh, Lampung, Makassar, Manado, Gorontalo, Samarinda dan Papua.

“Demo buruh akan mulai melakukan aksi besar-besaran serempak 17 atau 18 Juni. Khusus di Jakarta, demo akan diikuti 5.000 buruh, sisanya tersebar di kota lain,” ungkap, Kamis (13/6/2013).

Iqbal menjelaskan, aksi itu dilakukan karena kenaikan harga BBM diyakini akan memberatkan buruh. Kenaikan harga BBM Rp 2.000 akan mengakibatkan daya beli buruh turun 30% sehingga kenaikan upah minimum provinsi (UMP) tahun lalu sebesar 30% menjadi sia-sia.

“Sehingga buruh menjadi miskin lagi,” terangnya,

Selain itu, pemerintah juga belum mau menggunakan dana pengalihan subsidi BBM untuk melaksanakan jaminan kesehatan (jamkes) ke seluruh rakyat pada 1 Januari 2014, namun malah mau menjalankan jamkes tersebut secara bertahap di 2019.

“Lalu apa manfaat pengalihan subsidi BBM tersebut?,” tutur dia.

Dia juga belum melihat adanya ketegasan secara terbuka dari pemerintah, bahwa pengalihan subsidi untuk transportasi publik dan perumahan buruh, padahal dua item ini membebani kehidupan buruh.

“Menolak pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) karena tidak menyelesaikan kemiskinan. Pemerintah hanya seperti Sinterklas menjelang pemilihan umum,” papar Iqbal.

Sekadar informasi, pemerintah berencana menaikkan harga BBM subsidi jenis premium dan solar paling lambat diberlakukan 17 Juni 2013. Rencananya harga premium akan naik Rp Rp 2.000 menjadi Rp 6.500 per liter dan solar naik Rp 1.000 menjadi Rp 5.500 per liter.

Saat ini harga kedua jenis BBM tersebut Rp 4.500 per liter. Untuk mengantisipasi dampak dari kenaikan harga BBM, pemerintah akan memberikan kompensasi berupa BLSM. Biaya kompensasi kenaikan harga BBM bersubsidi yang dianggarkan pemerintah dalam RAPBN-Perubahan 2013, adalah sebesar Rp 29,6 triliun untuk lima paket kebijakan. (ndw/lec)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 10.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

10 Mei Buruh Bakal Turun ke Jalan Tolak Kenaikan Tarif Listrik

Figure
Organization