dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Jakarta. Situs berita terkenal, Tempo.co kembali menyajikan polling dengan pertanyaan ‘Menurut Anda, apakah langkah PKS menolak kenaikan BBM adalah sikap yang tepat?”
Dari jumlah data yang masuk sampai dengan jam 00.15, 4.475 (79,7%) Ya, 1.087 (19,4%) tidak dan 53 (0,9%) tidak tahu.
Di tengah gonjang-ganjing kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), hasil polling ini kembali membuktikan bahwa kebijakan pemerintah tersebut memang tidak pro rakyat. Bahkan sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sampai saat ini tetap dengan tegas menolak kebijakan tersebut beserta kompensasi nya menuai protes, kecaman bahkan makian dari banyak pihak.
PKS dicap sebagai ‘Partai Muka Tembok’, ‘Bermain di dua kaki’ bahkan diminta untuk ditendang dari koalisi oleh Partai Pendukung koalisi, khususnya Partai Demokrat. Tapi apakah kecaman yang diarahkan ke PKS mewakili suara rakyat Indonesia?
Berdasarkan hasil polling diatas, sikap berbeda justru ditunjukkan oleh masyarakat Indonesia, mereka dengan tegas mendukung sikap PKS yang menolak kenaikan harga BBM.
Wajar saja masyarakat Indonesia menolak kebijakan pemerintah ini, alih-alih menyejahterakan rakyat, justru harga-harga kebutuhan pokok sudah melambung terlebih dahulu sebelum kenaikan harga BBM ini terealisasi. Apalagi waktunya berdekatan dengan tahun ajaran baru, bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri, dimana pada saat-saat tersebut tingkat kebutuhan masyarakat cenderung meningkat.
Penolakan terhadap kenaikan harga BBM ini sebenarnya bukan hanya disuarakan oleh PKS dan masyarakat saja, para ahli dan ekonom juga sudah banyak yang memberikan rekomendasi agar BBM bersubsidi tidak dinaikkan mengingat kebijakan ini akan membebani rakyat kecil dan hanya akan dinikmati oleh segelintir orang saja. Namun sepertinya pemerintah tidak mau mendengar aspirasi yang disampaikan dan tetap dengan kebijakannya. (sbb/dakwatuna)
Redaktur: Saiful Bahri
Beri Nilai:
(5 votes, average: 9.40 out of 5)
Loading...Tentang Tim dakwatuna
