Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Meneladani Akhlak Rasulullah

Meneladani Akhlak Rasulullah

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (wallpapermixs.blogspot.com)
Ilustrasi (wallpapermixs.blogspot.com)

dakwatuna.com – Akhlak adalah salah satu dasar dalam Islam. Orang awam biasanya hanya mengenal 2 pondasi Islam, yaitu iman dan islam. Namun, ada satu hal terpenting lagi yang menjadi pondasi dari Islam, yaitu ihsan. Perbuatan baik, atau ihsan harus selalu kita ingat sebagai salah satu dasar agama Islam. Dan dalam ihsan tersebut terselip akhlakul karimah, salah satu sifat Rasulullah SAW.

Suatu hari, Rasul pernah ditanya oleh sahabatnya. “Ya Rasul, apakah inti Islam?” Rasul menjawab, “Inti Islam adalah Akhlakul Karimah, Akhlakul Karimah, Akhlakul Karimah”. Kemudian Rasul ditanya lagi, “Ya Rasul, apa inti akhlak?”, dijawab oleh Rasul, ”1. Jangan berdusta, 2. Tepati janji, 3. Amanah, 4. Istiqomah”.

Tiga kali Rasul mengulang kata akhlakul karimah. Itu menunjukkan bahwa akhlak sangat penting dalam perkembangan Islam. Dan hal itu telah dibuktikkan oleh Rasul sendiri. Dalam suatu kisah, para pembesar kaum Quraisy tetap menghormati Rasul sebagai orang yang mulia akhlaknya. Mereka tetap menitipkan barang dagangannya walaupun mereka menentang Rasul yang membawa risalah Islam. Dan saat Rasul hijrah ke Madinah bersama Abu Bakar, Rasul pun menitipkan semua barang yang pernah dititipkan oleh kaum Quraisy kepada Ali bin Abi Thalib untuk dikembalikan kepada Kaum Quraisy. Subhanallah, bahkan Rasul pun tetap berbuat baik kepada kaum yang memusuhinya.

Dalam kisah lain diceritakan saat sedang dalam suatu majelis di dalam masjid. Ada salah seorang sahabat kentut dan itu menyebabkan satu dengan yang lain saling menuduh dan menyebabkan majelis itu tidak kondusif dalam beberapa saat. Rasul dengan kebijaksanaannya pun memerintahkan semua orang untuk berwudhu karena akan membaca Quran bersama-sama. Solusi dari Rasul itupun menjadikan majelis kembali kondusif dan tanpa ada orang yang tertuduh sekalipun. Sungguh mulianya akhlak Rasul, sampai menutup aib saudaranya.

Dalam suatu majelis yang lain, Rasul sedang berbincang bersama sahabatnya. Saat itu, seorang nenek yahudi datang dengan membawa jeruk. Nenek yahudi itupun memberikan jeruk tersebut kepada Rasul dan meminta Rasul untuk memakannya sekarang juga. Rasul pun menerima jeruk itu, memang dari tampilan fisik, jeruk itu terlihat sangatlah segar dan manis. Namun, sebenarnya jeruk itu adalah salah satu jenis jeruk yang termasam. Rasul mengupas jeruk itu, dan memakannya hingga habis. Terimakasih pun diucapkan kepada Rasul atas pemberian nenek yahudi tersebut. Setelah nenek yahudi pergi, sahabat pun bertanya. Karena memang tidak biasanya Rasul tidak membagi makanannya kepada para sahabatnya. Dan kali ini, Rasul memakan jeruk itu sendirian. Rasul pun menjawab, bahwa rasa jeruk tersebut sangatlah masam, dan Rasul khawatir jika para sahabat memakan jeruk itu maka sahabat tidak bisa menahan rasa masamnya jeruk itu dan menyebabkan nenek yahudi menjadi sakit hati karenanya. Sehingga Rasul memakan jeruk itu sendirian karena Rasul bisa menahan rasa masam jeruk itu.

Subhanallah, sungguh mulia akhlak Rasul kita. Beliau selalu berbuat baik kepada semua orang. Rasul juga selalu berusaha menjaga perasaan orang lain. Jangan berdusta, tepati janji, amanah, dan selalu istiqomah menjalankannya menjadi pedoman kita dalam berbuat.

Generasi muda adalah generasi harapan bangsa. Dimana akhlak yang baik akan selalu menjaga kita dalam segala pergaulan yang akan dijalani. Mulailah dari diri sendiri, perbaiki akhlak kita. Memang kita tidak akan pernah menyamai Rasul dalam hal apapun, namun setidaknya, kita perlu meneladani akhlakul karimah yang sudah beliau terapkan.

Wallahu ‘alam bis Shawab

Redaktur: Aisyah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (32 votes, average: 9.13 out of 5)
Loading...
Mahasiswa Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung. Peserta Program Pembinaan Sumber Daya Manusia Strategis (PPSDMS) Nurul Fikri angkatan 6.

Lihat Juga

Anggota DPR AS: Trump Picu Kebencian pada Islam di Amerika

Figure
Organization