Topic
Home / Berita / Opini / Mengapa Saya Membela PKS?

Mengapa Saya Membela PKS?

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

lhi pksdakwatuna.com – Saya akan memulai tulisan ini dengan sebuah pengalaman dengan judul:
Pertama Kali Ikut Tarbiyah

Tahun 2003, ketika itu saya masih lajang dan kos di daerah Slipi. Saya ikut tarbiyah atau liqo bersama seorang ikhwah di dekat rumah. Liqo PKS tentu saja.

Saat itu, ada satu ceramah sang murabbi tersebut yang tetap saya ingat hingga hari ini:

“Salah satu prinsip tauhid adalah kita tidak boleh taklid buta kepada siapa pun, kecuali kepada Rasulullah. Walau dia ulama besar sekalipun, wali sekalipun, tetap tidak boleh. Sebab ulama dan wali sekalipun adalah manusia biasa. Mereka bukan orang suci dan pasti tidak terbebas dari dosa dan kesalahan. Sedangkan Rasulullah sudah dijamin oleh Allah sebagai manusia yang bebas dari dosa dan kesalahan. Ketika Rasulullah berbuat salah, langsung pada saat itu juga Allah menegurnya.”

Inilah prinsip yang akhirnya menyadarkan saya, dan Insya Allah akan terus saya jadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

Bahkan ketika saya sudah bergabung sebagai kader PKS pun, prinsip ini tetap saya pegang. Ketika para qiyadah PKS melakukan dan mengatakan hal-hal yang benar sesuai ajaran Islam, maka saya ikuti. Jika tidak sesuai, ya ngapain diikuti? Mereka cuma qiyadah. Mereka bukan nabi.

Hal ini saya buktikan ketika Pemilihan Presiden beberapa tahun lalu, saat PKS mendukung SBY. Menurut saya ketika itu, yang patut didukung adalah JK. Maka saya pun mendukung JK dan tak mau ketika diajak kampanye SBY.

Dan hari ini, saya bersama para kader PKS lainnya membela LHI. Padahal banyak orang yang berkata bahwa LHI koruptor. Kenapa? Apakah saya sudah berubah? Apakah saya sudah tidak percaya pada prinsip yang tertulis di atas?

Insya Allah saya masih percaya. Prinsip itu masih saya pegang hingga hari ini.

Saya membela LHI karena saya percaya padanya. Sampai hari ini, belum ada satu bukti pun yang menunjukkan bahwa beliau bersalah. Bahkan seperti yang kita saksikan sendiri, banyak sekali kejanggalan pada kasus ini.

(Berikut sebuah gambar yang saya buat, untuk mengilustrasikan kasus LHI secara sederhana. Alhamdulillah, gambar ini sudah di-share oleh ribuan orang melalui social media. Termasuk yang ikut men-share adalah pak Tifatul Sembiring dan Anis Matta).

 lhi

Saya sangat gencar membela LHI dan PKS (saat ini), karena saya prihatin, begitu banyak fitnah dan kesalahan persepsi yang menimpa partai yang satu ini.

“O, gitu tho. Tapi bagaimana kalau di pengadilan nanti ternyata LHI terbukti korupsi Apakah kamu masih membela dia?”

Seandainya dia memang benar-benar terbukti korupsi, ya saya akan berhenti membelanya. Saya juga akan menyesal, kenapa dulu saya membela dia.

Yang perlu dibela 100% itu hanya Islam.

Saya selalu berdoa, semoga prinsip yang disampaikan oleh murobbi pertama saya di Slipi tersebut, tetap akan saya pegang teguh hingga akhir hayat nanti. Aamiin… (@jonru/sbb/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (56 votes, average: 9.23 out of 5)
Loading...

Tentang

Founder & CEO DapurBuku.com (layanan self publishing) | Founder SekolahMenulisOnline.com & PenulisLepas.com | Penulis buku "Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat" dan "Menerbitkan Buku Itu Gampang!" | Trainer kepenulisan di sejumlah kota | Penerima penghargaan Super Blog (juara tahunan) di ajang "Internet Sehat Blog Award 2009"

Lihat Juga

Kaderisasi Pemuda: Investasi Tegaknya Agama

Figure
Organization