Topic
Home / Berita / Nasional / Peternak: Pak Menteri, Kami Mendukung Kebijakan yang Sudah Dilakukan Pemerintah Dengan Membatasi Impor Daging

Peternak: Pak Menteri, Kami Mendukung Kebijakan yang Sudah Dilakukan Pemerintah Dengan Membatasi Impor Daging

Ilustrasi - Sapi. (bd/ant)
Ilustrasi – Sapi. (bd/ant)

dakwatuna.com – Probolinggo. Menteri Pertanian Suswono 8-10 Mei melakukan kunjungan kerja ke Jember, Probolinggo, Pasuruan, dan Surabaya. Dalam kunjungan kerjanya Mentan mengunjungi kelompok peternak sapi, pasar hewan, feetloter, dan RPH. Mentan juga bertemu dengan kelompok petani tebu, bawang, dan mangga. Di Wonoasih, Probolinggo, Mentan sempat panen bawang merah.

Kalangan peternak dan rumah pemotongan hewan meminta agar Menteri Pertanian tidak membuka kran impor daging. Karena hal itu hanya akan menyebabkan kehancuran kalangan peternak kecil. Dan yang lebih menakutkan hal itu akan menggagalkan program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah.

“Pak Menteri jangan menyerah kepada para importir. Kami mendukung kebijakan yang sudah dilakukan Pemerintah dengan membatasi impor daging,” kata Syaifudin, Ketua Kelompok Tani Mayangan Jaya saat berdialog dengan Menteri Pertanian, Suswono, Jumat (10/5) siang kemarin di Wonoasih, Probolinggo.

Syafiudin, yang juga Ketua Komisi B DPRD Kota Probolinggo ini mengungkapkan, saat ini kebijakan Kementerian Pertanian sangat membantu peternak kecil bangkit dari keterpurukan.

“Karena itu kami, para peternak kecil mendukung kebijakan Menteri Pertanian. Jika ada yang mengganggu Bapak, kami siap ke Jakarta!” tandas Syafiudin, yang juga mantan Ketua Kelompok Tani Andalan (KTNA) Kota Probolinggo.

Sebelumnya, Ketua Forum Peternak Indonesia (Forpindo) menandaskan perlunya pemerintah melindungi peternak kecil dari serbuan daging impor.

Menurut Arum Sabil, pemerintah harus berpihak kepada peternak kecil. Pasalnya, para peternak kecil inilah yang akan menopang program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah.

Program ketahanan pangan, lanjut dia, harus didukung . Karena hal itu berkaitan dengan kemandirian pangan nasional. “Jika ada pihak-pihak yang ingin menghancurkan program ketahanan pangan itu lebih dari terorisme,” tandas Arum Sabil.

Kalangan rumah pemotongan hewan (RPH) juga mengutarakan hal yang sama. Ketika mengunjungi RPH Surya Jaya, Surabaya, Mentan Suswono juga diminta untuk tidak memasukkan daging impor.

“Saat ini peternak dan RPH sedang bergairah, jika daging impor masuk, peternak dan RPH akan kembali lesu,” kata Direktur Utama PT Abbatoir Surya Jaya Tamadoy Thamrin.

Menanggapi hal tersebut Mentan Suswono menyatakan, pada prinsipnya impor hanya untuk menutupi kekurangan.

“Kita hitung berapa kebutuhannya dan berapa ketersediaan pasokannya. Jika kurang mau tidak mau kita tutupi dengan impor,” kata Mentan.

Mentan menambahkan, dalam kaitannya dengan impor daging sapi, Kementerian Pertanian dari tahun ke tahun terus menurunkan kuota impor. Tahun 2013 ini impor hanya 15% dari kebutuhan nasional. Tahun 2014 akan turun lagi menjadi 10%.

“Menurut FAO (food and agricultural organization), impor 10% dari kebutuhan nasional sudah masuk kategori swasembada,” jelas Mentan. (usb/dkw/tbn)

Redaktur: Samin Barkah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 10.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Pengadaan Kapal Pengangkut Ternak, PKS: Aparat Harus Tindak Oknum yang Bermain

Figure
Organization