Topic
Home / Berita / Nasional / Mendikbud Kurangi Jumlah Sekolah Pelaksana Kurikulum 2013

Mendikbud Kurangi Jumlah Sekolah Pelaksana Kurikulum 2013

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M. Nuh (inet)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M. Nuh (inet)

dakwatuna.com – Jakarta. Maraknya protes kepada Mendikbud atas keinginannya untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 yang terkesan seakan dipaksakan untuk dilaksanakan pada tahun ini melahirkan suatu kebijakan yang tanggung dalam pelaksanaannya. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menerbitkan data terbaru jumlah sekolah pelaksana Kurikulum 2013. Dari data tersebut diketahui adanya pengurangan jumlah sekolah, guru, maupun siswa.

“Kita kurangi besar kendaraan yang akan ditumpangi, ilustrasinya seperti itu. Untuk itu, harus kita matangkan dan mantapkan betul. Jangan sampai kita tidak realistis dalam arti tidak mempertimbangkan faktor-faktor eksternal,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh, Jakarta, Senin (6/5).

Mendikbud mengatakan, penetapan jumlah sekolah pelaksana tersebut dilakukan tidak hanya berdasarkan pertimbangan akademik, tetapi juga ada pertimbangan-pertimbangan eksternal, yaitu variabel kesiapan. Salah satu kriteria sekolah yang diprioritaskan untuk menjalankan kurikulum ini adalah sekolah eks-RSBI dan sekolah dengan akreditasi A.

“Sekolah itu variabelnya lebar, dan orang ingin mendapatkan rasio keberhasilan yang tinggi. Oleh karena itu, kita rumuskan variabel kesiapan,” terangnya.

Mendikbud menjelaskan, pengumpulan data jumlah sekolah, siswa dan guru menggunakan beberapa instrumen. Data-data siswa diperoleh dengan menggunakan instrumen Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang berbasis siswa. Sedangkan guru dan sekolah dengan menggunakan Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

Pemilihan sekolah juga mempertimbangkan jarak lokasi dari bandar udara terdekat. Karena proses distribusi logistik mempunyai peran besar dalam menjamin pelaksanaan kurikulum 2013. Oleh karena itu, basis pemilihan sekolah pun tidak lagi berbasis kabupaten/kota, melainkan berbasis provinsi. “Jadi dimungkinkan tidak semua kabupaten kota ada (sekolah pelaksana Kurikulum 2013 – red),” ungkap Mendikbud.

Kemdikbud sendiri telah memiliki sistem yang bisa melihat lokasi sekolah, yang telah diintegrasikan dengan sistem google earth. “Kita sudah punya sistem monitoring di monitoring room. Kita tahu dimana lokasi sekolah, berapa jarak dari bandara, itu untuk mempertimbangkan distribusi logistik. Kita sudah sensus koordinat sekolahnya berapa,” jela M. Nuh.

Secara rinci Mendikbud, Mohammad Nuh menjelaskan, untuk Sekolah Dasar (SD) Kurikulum 2013 akan dilaksanakan di 2.598 sekolah, melibatkan 15.629 guru, dan 341.630 siswa. Untuk SMP akan dilaksanakan di 1.521 sekolah, melibatkan 27.403 guru, dan 342.712 siswa. Sedang untuk SMA, Kurikulum 2013 akan dilaksanakan di 1.270 sekolah, 5.979 guru, dan 335.940 siswa. Dan untuk SMK, dilaksanakan di 1.021 sekolah, 7.102 guru, dan 514.783 siswa.

“Total keseluruhan pelaksana kurikulum 2013 adalah 6.410 sekolah, 56.113 guru, dan 1.535.065 siswa,” pungkas Mendikbud. (usb/skb)

Redaktur: Samin Barkah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (2 votes, average: 1.50 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Program Polisi Pi Ajar Sekolah, Pengabdian Polisi Jadi Guru SD dan TK

Figure
Organization