Topic
Home / Berita / Nasional / Hukum Vaksin Bayi Dengan Enzim Babi Menurut MUI

Hukum Vaksin Bayi Dengan Enzim Babi Menurut MUI

imunisasidakwatuna.com – Jakarta. Imunisasi telah dikenal dan diterapkan pada masyarakat dunia sejak lama. Namun, bagaimanakah hukum imunisasi dalam Islam?

Wakil Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Huzaemah Y Tanggo mengatakan, imunisasi merupakan upaya pencegahan terhadap penyakit. Hal itu, kata dia, sesuai dengan perintah Rasulullah SAW sebagai berikut, “Jaga dan perhatikanlah lima hal sebelum datang lima hal yang lainnya. Hidup sebelum ajal, sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, lapang sebelum sempit, kaya sebelum miskin.”

Menurut Huzaemah, ajaran Islam menganut asas lebih baik mencegah dari pada mengobati. Dengan demikian, hukum pencegahan terhadap suatu penyakit atau penularannya melalui imunisasi hukumnya wajib karena termasuk memelihara jiwa.

“Imunisasi terhadap bayi dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadits agar manusia berobat dari penyakitnya,” ujar dia di gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Sabtu (27/4).

Dia melanjutkan, imunisasi pertama pada anak adalah air susu ibu (ASI). Pada ASI terkandung zat-zat yang dibutuhkan anak untuk kekebalan tubuhnya.

Sementara, kata dia, untuk penggunaan vaksin polio khusus dan vaksin polio oral yang berasal dari campuran enzim babi dibolehkan karena darurat. Penggunaan vaksin itu dibolehkan selama belum ditemukan bahan pembuatan vaksin yang halal. Tujuannya demi mencegah munculnya bahaya yang lebih besar. (hs/mf/rol)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (6 votes, average: 5.50 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Data Statistik di Bulan Juni, 3.966 Bayi Baru Lahir di Gaza

Figure
Organization