Topic
Home / Berita / Daerah / Soal UN Kurang, Bupati Tasikmalaya Salahkan Kemendikbud

Soal UN Kurang, Bupati Tasikmalaya Salahkan Kemendikbud

soal un 2013dakwatuna.com – Tasikmalaya. BUPATI Tasikmalaya H Uu Ruzhanul Ulum akan melaporkan ke Kemendiknnas tentang adanya soal ujian nasional (UN) yang kurang dan kelebihan satu bundel saat hendak pelaksanaan ujian, karena akibat kurangnya soal membuat jadwal pelaksanaan UN molor.
Hasil dari peninjauan UN di SMAN I Singaparna, kata Uu, ada kekurangan soal. Jumlah ruangan yang digunakan UN ada 18 ruangan. Antara lain 10 ruangan untuk murid IPA dan 8 ruangan untuk murid IPS. Khusus untuk IPS soal bahasa indonesia hanya ada 7 bundel. Seharusnya 8 bundel. Sedangkan soal Bahasa Indonesia untuk IPA ada 11 bundel seharusnya 10 bundel.

”Jadi di ruang 13 (kelas XII IPS) seharusnya soal untuk IPS, tetapi ini malah soal untuk IPA,” ungkapnya kepada wartawan usai meninjau UN perdana di SMAN I Singaparna, Senin (15/4).

Adanya kekurangan dan kelebihan satu bundel soal itu, kata dia, bukan kesalahan dari pemerintah daerah. Tetapi kesalahan dari pemerintah pusat, dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Pemerintah daerah dalam hal ini sektornya Dinas Pendidikan hanya mendistribusikan soal UN ke sekolah-sekolah. Karena soal UN sudah disegel tidak bisa dibuka dan sudah didrop langsung pemerintah pusat. ”Saya akan melapor ke pemerintah provinsi atau pun pusat karena ini sudah ada keteledoran,” papar dia.

Kepala SMAN I Singparna Anda Sujana SPd MPd menerangkan awalnya SMAN I Singaparna mengambil soal ke rayon di SMA Islam Cipasung sesuai dengan nama soal untuk SMAN I Singaparna. Saat dicek oleh panitia di SMAN I Singaparna, baru diketahui ada kelebihan satu bundel soal untuk IPA yang lebih sehingga untuk soal IPS kekurangan satu bundel. ”Yang seharusnya soal itu untuk kelas IPS, tetapi itu malah untuk IPA,” kata dia.

Akibat kekacauan jumlah soal itu, sebanyak 20 siswa kelas XII IPS di ruang 13 harus menunggu soal cadangan datang. Pengawas UN akhirnya harus mencari soal-soal cadangan ke tiap-tiap kelas untuk dibagikan ke ruang 13. Soal baru terpenehui Jam 09.10. Sedangkan jadwal mengerjakan UN itu seharusnya pukul 07.30.
”Hak anak tetap akan dipenuhi melaksanakan soal selama 2 jam,” papar dia.

Wali Kelas XII IPS SMAN 1 Singaparna Toto T Khoeriyah mengatakan sebanyak 20 siswa kelas XII IPS di ruang 13 sempat tegang. Bahkan sebagian siswi putri sempat ada yang menangis. Karena ruangan lain sudah mengerjakan soal sedangkan ruang 13 belum. ”Mungkin mereka takut ketinggalan ujian,” tutur dia. (snd/jpnn).

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Fahira Idris: Melihat Kondisi Bangsa Saat Ini, Pendidikan Agama Harusnya Ditambah

Figure
Organization