dakwatuna.com
Cakrawala semaikan rindu pada setiap burung terbang
Sayup haru dan tawa lepas dalam kenangan
Menebarkan kesunyian dalam gerangan awang
Dan lepaskan sendu dalam senyum kedamaian
Wahai engkau yang kini jauh di sana
Menepis setiap senyum di malam-malam dingin
Dan berkata angkuh dalam singgasana istana
Tak pernah engkau dan dirimu kemudian bercermin?
Duhai malam, teriring doa untuknya
Dalam setiap malam-malam yang terlewati
Dan dalam setiap canda yang kunjung dinanti
Tak apalah ini menjadi tak berarti asal hati menjadi pelipur lara yang nyata
Wahai gerangan yang tertidur pulas dalam selimut-selimut malam
Tak rela dirimu lepaskan setiap amal dalam buaian mimpi
Hingga terlelap mengukir jati diri yang ingin dicapai
Laksana armada-armada perang yang tertunduk mati dalam kabut hitam
Kini aku pun melepas segalanya dalam kecintaan padaNya
Tak apalah semuanya akan sirna dan mati
Jika kekal abadi telah menjadi pengharapan padaNya
Hingga suatu saat ajal menanti dan terukir makna berarti
Redaktur: Lurita Putri Permatasari
Beri Nilai: