Topic
Home / Berita / Nasional / Geliat Ngaji di Perkantoran

Geliat Ngaji di Perkantoran

Ta'lim kantor (ilustrasi)
Ta’lim kantor (ilustrasi)

dakwatuna.com – Jakarta.  Waktu istirahat bagi masyarakat perkantoran menjadi waktu sangat berharga. Pada saat inilah, kepenatan, stres pekerjaan, atau rasa lapar segera terobati.

Namun, bagi sebagian penghuni kantor Bakrie Telecom, waktu istirahat pada Rabu menjadi saat yang ditunggu-tunggu. Seusai makan siang, sekitar 17 orang bergegas menuju ruang meeting (rapat).

Belasan Muslimah dari kantor yang berada di kawasan Apartemen Rasuna Said tersebut bukan hendak rapat. Setiap dua pekan sekali pada Rabu, mereka berkumpul di ruang meeting untuk bercengkerama dalam ukhuwah.

Sebab, setiap dua pekan sekali diadakan pengajian di ruangan 3 x 6 meter di salah satu lantai Bakrie Telecom tersebut. “Sudah rutin dua minggu sekali, dulu malah seminggu sekali,” kata Sri Langgeng, salah satu jamaah pengajian.

Royalty Manager Customer Royal Management Bakrie Telecom itu mengungkapkan, pengajian rutin bersama Ustazah Nurjannah Hulwani sudah berjalan empat tahun.

Sri Langgeng merasa beruntung perusahaan memberi fasilitas untuk kegiatan pengajian pada karyawannya. Bahkan, terkadang diadakan pengajian akbar yang jamaahnya seluruh karyawan Muslim kantor.

Pengajian pada waktu istirahat menjadi waktu yang sangat pas. Pasalnya, karyawan maupun perusahaan tidak merasa dirugikan.

Bahkan, perusahaan memberi izin kalaupun jadwal pengajian molor sampai pukul 14.00 WIB. Adanya pengajian rutin pekanan di kompleks perkantoran ini menjadi kegiatan yang sangat bagus.

Bagi Muslimah yang sudah bekerja di Bakrie Telecom lebih dari 16 tahun ini, pengajian rutin adalah suplemen rohani yang sangat ditunggu. “Kalau libur kerja otomatis waktu untuk keluarga, jadi bisanya pengajian di kantor,” ungkap Sri Langgeng.

Jamaah lain, Sri Ayu Rezky, mengungkapkan, pengajian Ustazah Nurjannah yang diikutinya sangat menarik. Cerita-cerita yang disampaikan lebih banyak sharing pengalaman pribadi.

Hal itu membuat Muslimah asal Sumatra yang bekerja di bagian Bisnis Proses Bakrie Telecom ini menjadi semakin ingin mempelajari agama Islam.

Dalam penyampaiannya pun, tambah Ayu, diselingi obrolan ringan terkait kejadian sehari-hari. Banyak cerita dari Ustazah Nurjannah yang membuat jamaah tersentuh. Bagaimana pengalaman Ustazah Nurjannah saat di Gaza, Palestina, membuat miris jamaah.

Selain itu, peserta yang jumlahnya 20-an jamaah tersebut tidak merasa bosan. “Saya tadi sampai ingin menangis mendengar cerita Ustazah,” tutur Ayu.

Penanggung jawab kegiatan pengajian Bakrie Telecom Deni Ratna mengatakan, undangan pengajian disampaikan melalui surat elektronik ke Muslimah kantor. Dari situ, hanya yang bersedia datang yang mengikuti pengajian di ruang meeting. Menurut Deni, 90 persen karyawan kantor Bakrie Telecom adalah Muslim.

Namun, pengajian dua pekanan ini dikhususkan untuk Muslimah. “Biasanya banyak, karena hari ini awal bulan, jadi banyak yang masih mengerjakan laporan perusahaan. Tapi, alhamdulillah bisa rutin (pengajian),” kata manajer Costomer Care Coresponden tersebut.

Menurut Nurjannah, waktu-waktu yang paling pas untuk mengadakan pengajian di perkantoran adalah saat istirahat dan sore hari. Untuk kaum hawa, paling pas waktu pengajian saat kaum Adam shalat Jumat. Selain itu, pengajian di perkantoran dapat hidup kalau didukung oleh pihak kantor sendiri.

Saat ini, perkembangan dakwah di perkantoran sudah sangat pesat. Tercatat, sudah ada 200 majelis taklim perkantoran di Jakarta. Bahkan, dakwah di perkantoran, menurut Nurjannah, memiliki respons terbanyak kedua setelah shalat Jumat.

Nurjannah memberi tips bagi ustaz/ustazah yang ingin berceramah di perkantoran agar tidak terlalu menggurui dan tidak kaku. Isi materi yang disampaikan sesuai dengan kapasitas dari penceramah sendiri.

Materi dibuat ringan, namun menyangkut masalah kekinian. Sebab, jamaah perkantoran inginnya mengetahui secara instan. “Oleh sebab itu, ustazah yang terbiasa di kampung sulit masuk ke wilayah perkantoran karena bahasanya sudah beda,” kata dia.

Melalui dakwah dari kantor ke kantor ini, Nurjannah berharap, nilai Islam lebih menyebar dengan efektif. Perkantoran merupakan wilayah orang-orang berpendidikan, berdasi, dan lebih memiliki kedudukan tinggi di mata masyarakat luas. Dari perkantoran, nilai Islam akan hidup secara lebih bermartabat untuk menjalar ke masyarakat.  (ar/rol)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 10.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Bukan Mau tapi Siap, Inilah 4 Hal yang Wajib Dilakukan Muslimah Sebelum Menikah

Figure
Organization