Topic
Home / Narasi Islam / Resensi Buku / 99 Cahaya di Langit Eropa (Perjalanan Menapak Jejak Islam di Eropa)

99 Cahaya di Langit Eropa (Perjalanan Menapak Jejak Islam di Eropa)

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

Judul Buku : 99 Cahaya Di Langit Eropa (Perjalanan Menapak Jejak Islam di Eropa)

Penulis : Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra

Kategori : Buku Non-Fiksi

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

ISBN : 978-979-22-7274-1

Tahun Terbit : Mei 2012 (cetakan VIII)

Tebal : 412 halaman

Cover buku "99 Cahaya di Langit Eropa, Perjalanan Menapak Jejak Islam di Eropa".
Cover buku “99 Cahaya di Langit Eropa, Perjalanan Menapak Jejak Islam di Eropa”.

dakwatuna.com – Kesan pertama saat melihat sampul dan judul buku ini adalah sama dengan buku travelling lainnya. Saya berfikir bahwa sebagian besar cerita dalam buku ini pasti lebih banyak tentang pengalaman penulis melihat hal-hal yang dahsyat di negara yang tengah dikunjunginya. Sepertinya hal itu membosankan.

Namun setelah saya membaca lembar demi lembar buku ini, ternyata saya salah besar. Karena buku ini lebih menitikberatkan pada kenangan Islam di Eropa. Mulai dari jejak-jejak kejayaan Islam hingga foto tentang seorang panglima Islam yang kalah perang. Tentu hal ini sangat menarik, apalagi dalam buku ini bukan melampirkan foto-foto pemandangan namun benar-benar menekankan pada foto-foto sejarah. Mulai dari hijab yang dikenakan Bunda Maria yang bertuliskan kalimat tauhid, piring-piring kerajaan bahkan hingga pakaian kebesaran baginda raja pun berlafadzkan kalimat islami.

Meskipun foto-foto penting lain yang tidak banyak dilampirkan semisal patung Ibnu Rusd, namun dapat ditutupi dengan gaya tulisan Hanum Salsabiela Rais serta suaminya Rangga Almahendra dalam mendeskripsikan apa yang benda-benda bersejarah tersebut. Begitu pun ketika mengisahkan setiap perjalanan mereka. Tulisan mereka membuat saya seperti merasakan bahwa saya juga berada di sana. Saya seperti ikut mendengarkan kisah memilukan tentang Kara Mustafa Pasha, seorang panglima perang dari Turki, melalui sahabatnya yang bernama Fatma Pasha. Saya pun tercengang saat mengetahui bahwa begitu banyak peninggalan eropa bernafaskan Islam yang mencerminkan kejayaan Islam di masa lalu.

Maka tidak berlebihan jika buku ini merupakan buku perjalanan spiritual yang harus dibaca oleh setiap muslim. Untuk menjadi generasi Islam yang gemilang pun harus mempelajari masa lampau agar kesalahan yang sama tidak terulang kembali. Maka wajar sekali buku ini mendapat gelar best seller dan telah cetak ulang sebanyak delapan kali dalam kurun satu tahun.

Redaktur: Lurita Putri Permatasari

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (5 votes, average: 9.20 out of 5)
Loading...
Nabilah Fisabilillah adalah seorang lulusan Universitas Bina Nusantara yang senang berorganisasi dalam dakwah. Aktivis Forum Lingkar Pena Jakarta ini bercita-cita membangun negri yang dicintainya, Indonesia.

Lihat Juga

Muhammad Jadi Nama Paling Populer di Berlin dan Sejumlah Kota di Eropa

Figure
Organization