Topic
Home / Berita / Nasional / Kabar LHI dari Rutan Guntur, Tetap Ramah dan Murah Senyum

Kabar LHI dari Rutan Guntur, Tetap Ramah dan Murah Senyum

(ist)
Luthfi Hasan Ishaaq (ist)

dakwatuna.com – Datanglah ke Rutan Guntur. Hirup udaranya yang segar di antara rerimbun pohon yang membuatnya teduh. Rutan Guntur yang berada di Markas Polisi Militer Komando Daerah Militer (Pomdam) Jaya itu kini dipilih sebagai rumah tahanan oleh KPK. Di sinilah di salah satu ruang tahanan yang ada di lahan dan bangunan rutan seluas 365 meter persegi, LHI tinggal sejak penangkapan dirinya, Rabu (30/1) malam.

Sebagaimana para tahanan lainnya, di tempat ini LHI hanya diberi waktu bertemu keluarga, sahabat dan koleganya, pada hari Senin dan Kamis, pukul 10.00 – 12.00 waktu setempat. Pada rentang waktu inilah, pengunjung bertemu muka dengan LHI. Semua tamu yang pernah hadir mengaku kagum dengan keramahan dan sambutan LHI yang tetap penuh senyum dan sumringah.

Lalu bagaimana LHI menanggapi kasus suap impor daging sapi yang menyandungnya? Inilah yang juga banyak ditanyakan sahabat dan kerabat yang berkunjung ke Rutan Guntur. Di sela perbincangan ringan dengan kerabat maupun kolega-kolega yang menjenguknya, LHI tak keberatan mengungkapkan suara hatinya jika ditanyakan tentang perkembangan kasus yang menjeratnya. Meski merasa dirinya tak bersalah atas kasus dugaan tindak pidana korupsi, LHI tetap mengembalikan kasusnya ke aparat penegak hukum, dalam hal ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tenang, tegas, dan jelas, LHI menjelaskan bahwa AF (Ahmad Fathanah) pernah menyampaikan kepadanya agar Maria Elizabeth Liman (MEL), Dirut PT Indoguna Utama, dibantu terkait impor daging sapi. Tapi, permintaan itu tidak pernah digubris. Menurut informasi yang disampaikan para tamu, LHI justru lebih konsern mencari informasi akurat tentang masalah mahalnya harga daging sapi di pasaran.

Wajah LHI tetap sumringah. Muka yang cerah itu selalu ia tunjukkan pada setiap tamu yang menjenguknya. Terlebih saat dikunjungi sahabat, kerabat dan keluarganya, di setiap jam besuk, aura kebahagiaan dan kedamaian tampak tersemburat dari raut wajah bulatnya itu.

LHI mengaku mengenal AF yang merupakan adik kelasnya sewaktu kuliah di sebuah perguruan tinggi di Riyadh, Arab Saudi. Hubungan pertemanan itu hanya sampai sebatas mengenalnya saja. Mengenai pekerjaan persis AF secara mendalam, LHI tak mengetahuinya.

Melalui AF, LHI pernah dipertemukan dengan MEL dan Elda Devianne Adiningrat (EDA) saat dirinya menghadiri acara Safari Dakwah di Medan (11/1/2013). Pertemuan di Medan itu dilatarbelakangi oleh tingginya harga daging sapi di pasaran, serta maraknya daging babi dan daging tikus yang beredar di masyarakat luas. Sama sekali tak terkait dengan permintaan menaikkan kuota impor daging sapi, apalagi membicarakan perihal suap- menyuap.

Dan AF pada tahun 2012 juga pernah menawarkan kepada LHI tentang adanya orang yang paham tentang seluk-beluk peredaran daging sapi di Indonesia. Orang yang dimaksudkan itu adalah MEL karena, menurut AF, MEL adalah mantan ketua asosiasi daging dan sekaligus sebagai salah satu importir daging di dalam negeri.

Sebelum pertemuan di Medan itu, AF sudah pernah mempertemukan LHI dengan MEL dan EDA satu kali pada akhir tahun 2012 di sebuah hotel di Jakarta. Pada pertemuan itu dibicarakan tentang naik dan turunnya stok sapi domestik maupun internasional, jumlah pemakaian daging per kapita per tahun, serta masalah perbandingan harganya di berbagai negara dan bagaimana cara mengatasi ketersediaan stok sapi.

Sementara, terkait hubungannya dengan Menteri Pertanian yang juga kader PKS, Suswono, yang hadir di Medan, pertemuan dengan MEL, AF, dan EDA itu terjadi pada saat sarapan pagi di sebuah hotel. Saat itu dibahas secara singkat tentang validitas data stok sapi nasional, data distribusi daging sapi, dan lain-lain yang dimiliki oleh MEL.

Suswono, menurut LHI, tidak membawa data sama sekali karena keberadaannya di Medan pada waktu itu untuk mengikuti kegiatan Safari Dakwah. Tapi, sebagai Mentan, Suswono mengetahui data-data itu sehingga bisa di-cross-check dengan yang dimiliki MEL. Suswono menilai data-data yang dimiliki MEL banyak yang sudah tidak valid, sehingga Suswono memberikan saran untuk diadakannya uji publik terhadap data yang dimiliki MEL untuk mendapatkan legitimasi sebagai pembanding dari data yang dimiliki Kementan.

LHI, barangkali akan mengalami perpanjangan masa tahanan ketiga, sepanjang 40 hari sebelum akhirnya persidangan kasusnya digelar. Mengisi hari-hari yang cukup lama di rutan, banyak aktivitas yang dilakukannya.

Memasuki pekan keempat, kini tubuh LHI terlihat lebih ramping dibanding saat pertama kali dirinya menghuni rutan. “Sudah turun 7 kilo,” selorohnya kepada para tamu.  Di rutan, LHI mengaku jadi giat berolahraga. Menurutnya, ia kini sudah bisa 35 kali push up, dan mengangkat barbel dalam jumlah tertentu. Hanya fasilitas itulah yang mungkin digunakan untuk olah raga di rutan. Sesekali, LHI diizinkan juga bermain tenis lapangan yang lokasinya terletak di komplek rutan. Salah satu rekan tenisnya mengatakan, LHI masih belum bisa bermain tenis. “Pak Luthfi masih belum bisa, masih belajar mukul bola,” ujarnya sambil tertawa. (ist)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (7 votes, average: 9.29 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Tersenyumlah

Figure
Organization