Topic
Home / Pemuda / Puisi dan Syair / Kesatria 2020

Kesatria 2020

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (inet)
Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com

Apa makna dari zaman milenia?
Jika yang kau dapat hanya kehedonisan semata.
Di mana ia prajurit Khandaq?
Yang siap menahan lilitan lapar demi terbit sang fajar.

Di negeriku, pemuda-pemudi diarak.
Disuguhi teori-teori purbakala penipu dunia.
Mengagungkan logika di atas ketauhidannya.
Menampar empati dan simpati untuk eksistensi diri tak berarti.

Tidakkah kau cemburu pada serdadu Badar?
Tidak mampukah kau petik arti perang Uhud?
Tidakkah kau malu pada pemuda sejati bernama Muhammad?
Yang masih menyebutmu meski ruh telah sampai di kerongkongan.

Nun, jikalau cermin masih kau punya,
Tentu retak diri yang kau dapat.
Negeri tentu rindu sosok Al-Fatih.
Tak pelak, bersabarlah negeriku,

Aku yakin masih ada jiwa yang tak membatu.
Aku masih mendengar nurani berseru!
Meski parau terindikasi di telingaku,
Pemuda kesatria menakbirkan Indonesia emas 2020…

Redaktur: Lurita Putri Permatasari

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (4 votes, average: 9.75 out of 5)
Loading...

Tentang

Penulis bernama Riska H Akmal. Lahir di Medan, Juni 1990. Seorang cerpenis yang bergiat sebagai anggota muda FLP-SUMUT.

Lihat Juga

Pernyataan Sikap PP Pemuda PUI Tentang Insiden Pembakaran Bendera Tauhid di Garut

Figure
Organization