dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Surabaya. Puluhan ulama dan kader DPC PPP Sampang mendatangi kantor DPW PPP Jatim, Selasa (19/3/2013) dini hari. Mereka ditemui langsung Ketua DPW PPP Jatim Musyafak Noer.
Maksud kedatangan mereka adalah menuntut DPW agar meninjau ulang keputusan pembekuan DPC PPP Sampang di bawah kepemimpinan KH Muktasim Wardi. Selain itu, mereka juga menolak digelarnya muscablub untuk mengganti ketua cabang.
Informasi yang dihimpun, sebelumnya ada kubu lain kader PPP Sampang yang sempat menduduki kantor DPW PPP Jatim, Jalan Kendangsari Surabaya selama 5 hari. Mereka malah menuntut agar Ketua DPC PPP Sampang KH Muktasim Wardi dicopot dan didesak diadakan muscablub.
Permasalahan ini timbul karena ketua DPC PPP Sampang tersebut dianggap tidak all out dalam memenangkan pasangan Hermanto Subaidi-Jakfar Shodiq (HEJAS) dalam pilkada Sampang, yang akhirnya kalah. Malah dituding lebih mendukung pasangan KH Fannan Hasib-Fadilah Budiono (Falah), pemenang Pilkada Sampang.
“Kami ingin tabayyun (klarifikasi) dan silaturrahim kepada PPP Jatim terkait masalah itu. PPP Jatim akhirnya menentukan akan meninjau ulang keputusan pembekuan dan digelarnya muscablub. Ini karena kecintaan kami atas partai ini,” kata Achmad Mahfudz Abdul Qodir, juru bicara ulama dan kader PPP Sampang kepada wartawan.
Pihaknya menegaskan, MPC dan pengurus cabang PPP Sampang menolak muscablub. Ini karena pengurus cabang saat ini tidak melakukan hal-hal yang melanggar AD-ART. Kemudian, beberapa PAC yang memberikan tanda tangan dukungan muscablub dan pembekuan berada dalam tekanan politik pihak di luar PPP. Gerakan itu dianggap upaya orang luar PPP yang ingin PPP hancur.
“Kalau DPW PPP Jatim dan DPP PPP tidak menghiraukan tuntutan kami, jangan salahkan kalau banyak ulama di PPP Sampang yang akan pasif dalam pemilu 2014. Banyak juga yang mengancam keluar dari PPP,” ujarnya. (beritajatim/inilah)
Redaktur: Ardne
Beri Nilai:
(1 votes, average: 1.00 out of 5)
Loading...Tentang Tim dakwatuna
