dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Jakarta. Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdhatul Ulama (IPPNU) harus terhindar dari upaya penetrasi paham radikalisme dan terorisme.
Paham tersebut menginginkan Islam selalu berbenturan dengan negara sehingga Islam selalu diposisikan sebagai ancaman bagi keberlangsungan pemerintahan.
“Kita harus menunjukkan Islam adalah elemen terpenting menjaga eksistensi pemerintahan,” kata Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar dalam pernyataannya saat pelantikan 200 pengurus pelajar Nahdlatul Ulama, Senin (18/3/2013).
Pengurus IPNU dan IPPNU kata Muhaimin juga harus mampu menjaga kearifan lokal dari masing-masing daerah. Kearifan adalah bukti otentik kesuksesan Islam masuk ke Indonesia.
“Itu juga bagian dari dakwah dan karakter kebangsaan kita,” kata pria yang akrab disapa Cak Imin ini.
Hal tersebut menurutnya terbukti dari konsistensi para masyayikh NU yang berkontribusi dalam perjuangan kemerdekaan NKRI.
“KH Wachid Hasyim ikut merumuskan kemerdekaan bangsa ini. Beliau orang NU,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Umum PBNU, KH Said Aqiel Siroj berharap seluruh pelajar NU menjadi menjadi figur yang mampu mengendalikan masyarakat sehingga mampu mengarahkan mereka untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara.
“Masing-masing ikatan beranggotakan seratus pelajar dari seluruh Indonesia,” kata Said.
Ketua Umum Pengurus Pusat IPNU, Khairul Anam Harisah, menyatakan pelajar NU harus berdiri di garda terdepan dalam menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
Anam menambahkan mereka semua harus menjalankan kesepakatan yang sudah dibuat dalam rapat kerja dan orientasi pengurus.
“Semuanya sepakat bahwa kita harus menjaga nilai-nilai kebangsaan, karena itu adalah karakter dan budaya yang menjadi ciri khas Indonesia,” imbuhnya. (tribunnews)
Redaktur: Ardne
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang Tim dakwatuna
