dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Sembilan cabang Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) seluruh Indonesia yang tergabung dalam Gerakan Nasional HMI Anti SBY menggelar jumpa pers Kamis siang (14/3/2013) di restoran Bakoel Koffie, Cikini Jakarta.
Tujuan mereka memberitahu penolakan terhadap kehadiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pembukaan Kongres HMI ke-28 hari Jum’at (15/3/2013).
Namun, hanya segelintir mahasiswa yang hadir dalam acara jumpa pers tersebut. Sisanya adalah para pemburu media dan kalangan intelijen. Rupanya, para mahasiswa HMI itu tidak mengetahui akan kehadiran mata-mata aparat keamanan.
Banyak aparat berpakaian sipil yang mondar-mandir di dalam ruangan ketika Koordinator Gerakan Nasional HMI Anti SBY Abdul Syukur Oumo bersama rekan-rekannya menyampaikan pernyataan sikap di depan wartawan.
Beberapa anggota intelijen nampak sibuk mencatat nama-nama mahasiswa yang menyampaikan pernyataan sikap. Sementara yang lainnya sibuk mengambil gambar melalui kamera digital maupun ponsel.
Paling disayangkan, selebaran siaran pers yang seyogyanya ditujukan kepada wartawan untuk bahan pemberitaan cepat habis lantaran dikuasai oleh para penyusup. Beberapa wartawan menyesalkan karena tidak mendapat bahan siaran pers.
“Sudah langsung habis, dan tidak diperbanyak. Takut salah menulis datanya,” kata Edward Panggabean, seorang wartawan media online.
Gerakan Nasional HMI Anti SBY sendiri akan melakukan penghadangan terhadap Presiden SBY yang direncanakan membuka Kongres HMI ke-28 di Hotel Borobudur Jakarta. Mereka juga memastikan akan melakukan aksi lempar sepatu apabila SBY benar-benar hadir.
Adapun sembilan cabang HMI yang mengaku siap melempar sepatu ke Presiden SBY antara lain dari HMI cabang Depok, Kupang, Bengkulu, Curup, Sukoharjo, Selong, Namlea, Labuan Batu Raya, dan Bekasi. (dem/RMOL)
Redaktur: Ardne
Beri Nilai:
(1 votes, average: 6.00 out of 5)
Loading...Tentang Tim dakwatuna
