Topic
Home / Pemuda / Puisi dan Syair / Melawan Waktu

Melawan Waktu

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (clock-desktop.com)
Ilustrasi. (clock-desktop.com)

dakwatuna.com

Detik…
Menit…
Jam…
Hari…
Minggu…
Bulan…
Tahun…

Mengejarku membabi buta…
Tak kenal ampun…
Tak menyisakan sedikit ruang pun bagiku beristirahat…
Walaupun sejenak…

Aku lelah…
Tapi ia terus saja mengejar…
Nafasku sudah terengah-engah…
Tapi aku harus terus berlari…

Terus berlari…
Cepat…
Lebih cepat lagi…
Sampai aku merasa sudah tak sanggup berlari…

Tak sanggup berjalan…
Tak lagi bernafas…
Saat ia menangkapku…
Menghentikan pengejarannya…

Bandung, 2 Januari 2012, Pukul 05.47 WIB,

Kewajiban manusia lebih banyak dari waktu yang tersedia. 2012, saat kita tak boleh kehilangan satu detik pun waktu kita untuk lalai dari sang Pemilik Waktu

Redaktur: Lurita Putri Permatasari

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (2 votes, average: 4.00 out of 5)
Loading...
Lahir di Karawang pada bulan Nopember 1988. Lulusan Sarjana Komunikasi FISIP Universitas Pasundan Bandung. Saat kuliah Sarjana aktif di Dewan Kemakmuran Masjid Ulul Abshor Universitas Pasundan. Dan setelah lulus, aktif sebagai salah satu Dewan Pembina. Aktivitas sekarang sebagai Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Unpad, konsentrasi Studi Ilmu Komunikasi.

Lihat Juga

Ibu, Cintamu Tak Lekang Waktu

Figure
Organization