Topic
Home / Pemuda / Puisi dan Syair / Kerudungku… Adakah Kau Malu Menghampiriku? Atau Aku Yang Menjemputmu?

Kerudungku… Adakah Kau Malu Menghampiriku? Atau Aku Yang Menjemputmu?

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Hijab, My Right, My Choice, My Life. We Care, We Share, Let's Cover The Aurat! (FSLDK)
Hijab, My Right, My Choice, My Life. We Care, We Share, Let’s Cover The Aurat! (FSLDK)

dakwatuna.com

Tak tahu kapan nyawa ini mulai merangkak melewati kerongkongan
Syaithan pun serta merta ikut ambil peran untuk mengalihkan
perhatian anak manusia yang penuh dosa ini untuk enggan melafadzkan kalimat لا إله إلا الله

Caranya?
Mungkinkah orang-orang yang kita cintai selama ini meledak hadir di pelupuk mata
Meleleh sudah rindu itu

Tujuan?
Tentu mengalihkan perhatian

Adakah lagi?
Mungkinkah kehidupan dunia yang selama ini terlalu kita cintai terlintas semuanya dengan semaunya

Tujuan?
Tentu menambah porsi pengalihan tadi.

Masih adakah lagi?
Mungkinkah impian yang kita inginkan tak kunjung sampai, seperti…
Jiwa dan raga, terutama rambut indah ini di hijab
Melirik teman-temanku yang mulai berkerudung
Mulai dari style sederhana hingga mewah berlena

Rabbi… Kau Maha Tahu hati ini menyeruak keras
Kapan aku mulai menyimpan rambut ini dibalik kerudung nan syar’i?
Pun aku ingin seperti mereka…
Memperlihatkan mahkota dunia ini hanya kepada mahram semata

Tapi…
Kenapa aku selalu mengadu domba syaithan dengan nafsu, menyalahkan yang berbeda padahal satu rupa
Tanpa permisi, batin pun merekayasa advokasi…
Sebaiknya hijabkan saja dulu hati ini barulah berkerudung
Pikiran dan mulut pun berkonspirasi…
Kalau begitu hijabkan saja dulu mulut ini barulah berkerudung

Atau kelakuanku ini…
Atau apalagi yang harus kubersihkan dulu?

Saudariku…
Bukan aku pintar mengguruimu karena aku pun belum layak jadi guru
Tapi bukan berarti sarjana kependidikan didapat barulah berani kukatakan
Jadi kuberanikan diri mengutarakannya padamu, sebagai sesama turunan hawa yang lemah
Karena dari dulu guru-guru kita lepas berkata…
‘Kerudungmu’ itulah yang akan melindungimu di padang mahsyar nanti

Ketika tangan indah ciptaan Tuhanmu itu menjarakkan antara matahari dengan ubun-ubunmu
Tak sedikit pun aku memiliki hak untuk membayangkan bagaimana panasnya padang mahsyar itu
Ya Allah bagaimana aku bisa kuat di sana? Siapa yang melindungiku?
Kebaikan hatiku? Ah siapa yang tahu… Hati ini tidak selalu mengingatMu
Amalku? Ah amalku ku pun sepertinya sudah habis tergerus oleh dosa-dosaku.

NAIF

Tapi… Kami mohon…
Kabulkan sedikit keyakinan ini…
Kami yakin rahmat dan kasih sayangMu mampu menembus semua kemustahilan
Aku pun takut kerudung yang melekat sampai hari ini
Apakah sudah kubasuh dengan niat yang bersih seperti sahabat-sahabat kita di sana…
Atau hanya berniat memamerkan bahwa aku memiliki kerudung dengan koleksi tak terhingga
Na’udzubillaah tsumma na’udzubillaahi min dzaalik

Bagiku tak masalah bersikap autodidak memakai kerudung dengan tangan ini
Bukankah sesuatu yang didapat dengan tantangan lebih, hasilnya pun bernilai lebih
Saudariku…
Walau saat ini kita terlihat jauh dengan sekat tanpa ta’aruf
Tapi satu pintaku ya Allah
Izinkan kami bersama berkumpul di taman firdausMu dengan balutan kerudung sutra bercap surga. aamiin

“Mereka itulah yang memperoleh surga ‘Adn, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; (dalam surga itu) mereka diberi hiasan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. (itulah) sebaik-baik pahala, dan tempat istirahat yang indah” QS Al-Kahfi [18]: 31

Didedikasikan kepada seluruh cewek-cowok, perempuan-laki-laki, akhwat-ikhwan, sista-brothe, di manapun kita berkarya.

14 Februari #GerakanMenutupAuratInternasional
“We Care, We Share, Let’s Cover The Aurat!”
Follow us @fsldkindonesia @FsldkBaraya @jarmusda_baraya

#YukTutupAurat

Redaktur: Lurita Putri Permatasari

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (6 votes, average: 9.17 out of 5)
Loading...
Alumnus Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia 2014/ Ummu Ihya UL Adzkar

Lihat Juga

Amal Spesial, Manajemen Hati

Figure
Organization