Bolehkah Kupinta Hati yang Baru?

Ilustrasi (Erina Prima)

dakwatuna.com

Aku galau ya Rabbi…
Kutemui mereka yang beriman siang tadi…
Harapkan kesegaran di hati…
Gersangnya tak jua tersirami…

Tilawah ku lanjutkan berharap tenang…
Resapi tiap pesan indah Tuhan…
Laksanakan perintah jauhi larangan…
Moga hati kembali benderang

Ku buru damai di sepertiga malam…
Mengadu saja penuh ratapan…
Penuh keluh kesah ku sampaikan…
Yakin Engkau Maha Penyayang

Allahu Rabbi…
susah payah ku tertatih…
tak jua ku kalahkan nafsu diri…
mengalah malah sang nurani…

wahai hati…
tak lagi kah ku raja mu…
gersang terasa dirimu…
kulantunkan ayat NYA berharap segarkan mu…
makin ia terasa pilu…

Illaahi…
meratap ku sesali…
tapi tak jua insaf diri…
lagi kulakukan salah berulang kali…

tak guna sesalan…
terasa nikmat dosa ku lalukan…
terabaikan peringatan…
dosa sama ku lakukan…

Tuhan..risaunya hati…
kala ku tafakuri lagi…
ada banyak dosa diri…
bila kah ku kan kembali…

Duhai Engkau Sang Pemilik Hati…
Tak terjaga sudah hati ini…
Legam ia karna dosa ku…
Boleh kah ku pinta hati yang baru??

Konten ini telah dimodifikasi pada 05/02/13 | 17:58 17:58

Penulis adalah Guru kelahiran Curup - Bengkulu, 21 Februari 1988. Saat ini penulis tercatat sebagai guru tetap di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Padang Ulak Tanding- Bengkulu. Penulis mengampuh mata diklat bahasa Inggris.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...