Ketika Langit Menangis Kitapun Tersedu-Sedu

Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com

malam itu langit menangis sejadi-jadinya
menumpahkan segala keluh kesahnya
menuruni atap yang rapuh termakan usia
menyelinap ke kamar-kamar rumah tua

lalu perlahan namun pasti
ia genangi lantai dan ubin-ubin
inci demi inci
jengkal demi jengkal
meter demi meter

dan,
penuhlah!
meluaplah!

ah…
setelah itu tak lagi langit yang menangis
karena kitapun tersedu-sedu

Konten ini telah dimodifikasi pada 29/01/13 | 10:16 10:16

Anggota Forum Ukhuwah dan Study Islam.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...