dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com
Aku manusia fakir
Fakir terhadap harta dan benda
Namun pantang bagiku untuk meminta-minta
Apalagi mengambil harta yang bukan haknya
Korupsi, judi bagiku suatu yang tercela
Kasarnya tanganku karena bekerja lebih Rasulullah suka
Aku manusia fakir
Fakir terhadap jabatan dan tahta
Namun itu bukan suatu cita-cita
Apalagi suap untuk mendapatkannya
Menjilat, sogok bagiku suatu yang tercela
Jangan berikan jabatan kepada orang yang memintanya, begitu rasulku berkata
Aku manusia fakir
Fakir terhadap ilmu dan pengetahuan
Namun itu bukan untuk kesombongan
Apalagi pamer untuk menunjukkan kepintaran
Mencontek, menipu bagiku bukan jalan yang dibenarkan
Aku manusia fakir
Fakir terhadap kasih sayang dan cinta
Namun itu bukan untuk di obral ke mana-mana
Apalagi demi mengharapkan cinta yang fana
Rayuan, gombalan pada yang tidak haknya, bagiku suatu yang tercela
Pasti akan mendapat cinta-Ku orang-orang yang cinta-mencintai karena Aku, begitu Hadits Qudsi berkata
Aku manusia fakir
Fakir terhadap rahmat dan pahala-Nya
Namun itu tidak untuk pamer dan ria
Apalagi beribadah bukan karena-Nya
Maksiat, durhaka bagiku suatu yang tercela
“Barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah ia beramal shalih, dan janganlah ia mempersekutukan dengan sesuatupun dalam beribadah kepada Rabbnya” begitu firman Allah dalam kitabnya.
Terakhir cukuplah ini sebagai pengingat bahwa kita memang makhluk yang fakir (berkehendak). Namun Allah-lah tempat meminta dengan segala doa dan amal tentunya, semoga Allah mengabulkannya dengan segala yang terbaik di sisi-Nya dan jangan pernah berkehendak selain kepada-Nya.
“Hai manusia, kamulah yang fakir “berkehendak” kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji. (QS. Faathir: 15)
Redaktur: Lurita Putri Permatasari
Beri Nilai:
(6 votes, average: 9.67 out of 5)
Loading...Tentang Muhammad Faisal Al-Mandawiy
