Menghalau Rasa

Ilustrasi (nanaharmanto.wordpress.com)

dakwatuna.com

Benderangnya tak terbendung
Kesilauan
Sudah dihalau tetap kemilau
Ini terlalu pagi
Bendung pesona yang terpukau
Sebab engkau belum terjangkau

Aku bersikukuh
Aku takut Tuhanku
Bila Rohim-Nya terlempar menjauh
Padahal kerlipnya begitu memukau
Aku terpaku
Bagaimana jadinya daku?

Shalihnya bukan dibuat
Baiknya tak berkutat karena maksud
Tak gagah
Tak bergelimang apalagi mewah
Singgasananya hijab, kukuh
Hingga pesona itu kemilau

Aku halau-halau
Harus begitu
Sampai garis-garis senja jelas

Dalam rangka menjaga hati

Konten ini telah dimodifikasi pada 28/12/12 | 13:43 13:43

Guru di Sumatera Utara.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...