dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Jakarta. Majelis Ulama Indonesia (MUI) berkomitmen menuntaskan permasalahan daging haram berlabel halal yang belakangan marak. Sekjen MUI Ichwan Sam mengaku amat menyesalkan hal tersebut.
Ia mengatakan pihaknya tengah mendorong para pemangku kepentingan untuk mengambil langkah menuntaskan sekaligus mencegah peristiwa serupa terjadi kembali.
“Jadi ada beberapa tahapan yang akan kita lakukan, melakukan investigasi, lalu mendorong aparat berwenang untuk menjatuhkan sanksi pada pihak yang terbukti melakukan penyelewengan,” tegas Ichwan kepada Media Indonesia, Rabu (19/12).
Menurut Ichwan pascainvestigasi yang dilakukan pihaknya, logo MUI yang ditemukan dalam produk olahan daging haram berlabel halal tersebut ternyata sudah lewat batas waktu atau expired dan belum diperbaharui sampai ditemukan petugas.
“Jadi memang ada produk yang berlabel halal dan ada yang tidak, tetapi yang berlabel halal pun ternyata itu sudah expired dan produk tersebut belum didaftarkan kembali ke MUI,” papar Ichwan.
Produk daging olahan yang dimaksud Ichwan salah satunya yakni bakso dalam kemasan dengan merek Planetaria 56, yang diproduksi PD Usaha Food, Tangerang. Produk tersebut terjaring dalam pengambilan sampel petugas Suku Dinas Peternakan Jakarta Barat yang setelah diuji ternyata sampel menunjukkan adanya campuran daging babi beberapa waktu lalu.
“Kita ambil pelajaran dari peristiwa ini. Kita mengharapkan kedepannya kerjasama dari berbagai pihak yang berwenang melakukan kontrol agar menjalankan tugas sebaik-baiknya,” ujar Ichwan.
Masih banyak hal yang menurut Ichwan perlu dilakukan, salah satunya terkait penataan pasar dan kontrol terhadap pengelolaan industri makanan. Hal lainnya yang juga wajib diberikan pengawasan yakni industri sendiri. (*/OL-8/MICOM)
Redaktur: Ardne
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang Tim dakwatuna
