dakwatuna.com – Wakil Presiden RI Boediono menerima kunjungan Duta Besar baru Mesir untuk Indonesia, Bahaaeldeen Bahgat Ibrahim Dessouki, di Jakarta hari ini. Mereka membahas perkembangan situasi dan kondisi politik Mesir saat ini, yang akan melangsungkan referendum konstitusi baru pada 15 Desember 2012.
“Situasi di Mesir sedang dalam proses transformasi menuju demokrasi. Tentu saja kami mencoba untuk membangun institusi kami sekarang di Mesir,” ujar Dessouki.
Kini Pemerintah Mesir, lanjut Dessouki, bersama dengan lembaga legislatif tengah mencoba untuk membangun konstitusi baru di Mesir. Konstitusi ini butuh persetujuan dari rakyat melalui suatu referendum akhir pekan ini. “Persiapannya mulai dari hari ini sampai Jumat,” ungkapnya.
Oleh karena itu, menurut Dessouki, sangat tepat bagi dia untuk bertukar pikiran dengan pemerintah Indonesia, yang juga pernah menghadapi situasi politik seperti di Mesir pada 1998. Apalagi Mesir juga memandang Indonesia sebagai negara sahabat yang memiliki kesamaan sejarah, serta hubungan kerjasama bilateral antara Mesir dan Indonesia selama ini berjalan baik.
“Antara Mesir dan Indonesia memiliki hubungan yang sangat kuat. Hubungan historis yang kuat antara Mesir dan Indonesia terjalin sejak 1945, kami membahas semua hubungan baik dan bagaimana meningkatkan antara dua negara,” katanya.
Dessouki menambahkan, Wapres Boediono pun menanggapi situasi politik di Mesir dengan optimistis. Pemerintah Indonesia memberikan dukungan kepada proses transformasi demokrasi di negara tersebut.
“Wapres Boediono menyampaikan keinginannya untuk kami bahwa Insya Allah transformasi berjalan aman bagi demokrasi. Dan ia meyakinkan kami bahwa Indonesia dalam posisi siap membantu kami,” tandasnya. (ren/vivanews)
Redaktur: Ardne
Beri Nilai: