Topic
Home / Berita / Opini / Bantu Palestina Sesuai Kapasitas Kita

Bantu Palestina Sesuai Kapasitas Kita

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

Palestina, bagaimana bisa aku melupakanmu
Ketika anak-anak kecil di Gaza belasan tahun  bilangan
umur mereka, menjawab laras baja dengan tim-
pukan batu cuma, lalu dipatahi pergelangan
tangan dan lengannya, siapakah yang tak
menjerit serasa anak-anak kami Indonesia jua yang
dizalimi mereka – tapi saksikan tulang muda
mereka yang patah akan bertaut dan mengulur
kan rantai amat panjangnya, pembelit leher
lawan mereka, penyeret tubuh si zhalim ke neraka.

(Taufiq Ismail)

 

Bendera Palestina berkibar saat perayaan milad Hamas ke-25 di Gaza City, 8 Desember 2012. (REUTERS/Suhaib Salem)

dakwatuna.com – Perlahan tapi pasti mentari kemenangan rakyat Palestina mulai terbit, Jum’at 30 November lalu, sidang umum PBB menyatakan menaikkan status Palestina sebagai negara pengamat, bukan anggota dengan voting seperti sebelumnya. Status ini secara de facto juga menyatakan Palestina sebagai Negara berdaulat, artinya dengan status ini Palestina dapat menggugat Israel ke Mahkamah Internasional jika mereka kembali melakukan serangan militer ke Gaza. Dalam sidang umum yang dihadiri 188 negara itu, sebanyak 138 negara mendukung, 41 negara abstain, dan 9 negara menolak.

Status ini secara tidak langsung memang memberikan berbagai dampak positif bagi Palestina, selain tentunya menaikkan bargaining position Palestina dalam pergaulan global, status ini juga menjadi spirit baru rakyat Palestina, karena hasil voting itu juga secara tersirat menyatakan dukungan mayoritas Negara dunia terhadap kemerdekaan Palestina dan mengecam agresi militer Israel.

Namun meskipun demikian, perjuangan Palestina untuk benar-benar diakui sebagi Negara merdeka secara de facto maupun de jure masih sangat panjang. Karena harus mendapatkan dukungan dari Dewan Keamanan PBB yang notabene adalah antek-antek Israel dan harus mendapat dukungan 2/3 negara anggota PBB. Sehingga kita pun masih harus terus mengawal isu ini, hingga penjajahan Israel kepada Palestina dapat benar-benar berhenti.

Menurut saya, setidaknya terdapat 3 macam kategori hal-hal yang dapat kita lakukan untuk menolong Palestina, hal ini mengacu pada hadits Rasulullah yang menyatakan

“Barang siapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran hendaklah ia mengubah dengan tangannya; jika tidak mampu, maka dengan lisannya; jika ia masih tidak mampu, maka dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemahnya iman.”(HR. Muslim)

Pertama, mengubah dengan tangan. Hadits itu menyatakan bahwa tahap tertinggi dalam menghentikan kemungkaran adalah dengan menghentikannya secara langsung dengan tangan kita. Dalam konteks Palestina, tentu adalah hal yang sulit, jarak Palestina-Indonesia yang cukup jauh tentu menjadi penghambat hal ini, selain itu, setahu saya, untuk menjadi mujahid Palestina, seseorang harus sudah berstatus hafidz Quran atau hafal 30 juz Al-Quran. Sudahkah kita? Maka, alternatif hal lain yang bisa kita lakukan adalah dengan memboikot produk yang tujuan akhirnya adalah pendanaan untuk Israel. Selain itu kita juga dapat menginfakkan sebagian harta kita untuk Palestina.

Kedua, mengubah dengan lisan. Dalam konteks ini, kita dapat melakukannya dengan dua hal, pertama, terus menerus membuat propaganda dukungan terhadap Palestina dan kecaman Israel terhadap Palestina, baik di dunia nyata maupun melalui social media. Buat seluruh dunia sadar bagaimana kondisi Palestina dan mengapa kita harus mendukung mereka. Kedua dengan mendoakan rakyat Palestina. Hal ini mengacu pada hadits Rasulullah, yang menyatakan………..

Ya, senjata utama kamu muslim adalah doa, hal standar yang acap kali kita lupa.

Ketiga, Mengubah dengan hati, ini adalah selemah-lemahnya iman, yakni hanya dengan membenci kebiadaban yang dilakukan Israel. Saya rasa setiap dari kita bisa melakukan lebih dari ini, kita bisa menggunakan tangan atau lisan kita.

Perjuangan rakyat Palestina tentu tidak mudah, melawan gempuran Israel yang disokong Amerika dan sekutunya, Tentu Palestina membutuhkan dukungan kita semua. Seperti Sabda Rasulullah.

Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling kasih, saling menyayangi dan saling cinta adalah seperti sebuah tubuh, jika salah satu anggotanya merasa sakit, maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut merasakan sulit tidur dan demam. (H.R. Muslim)

Maka, Mari bantu Palestina, sesuai Kapasitas kita!

Redaktur: Lurita Putri Permatasari

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (2 votes, average: 8.00 out of 5)
Loading...
Mahasiswa Teknik Pertambangan ITB angkatan 2010, aktif berorganisasi dalam Keluarga Mahasiswa Islam (GAMAIS) ITB, saat ini sedang menerima beasiswa aktivis berprestasi PPSDMS Nurul Fikri Angkatan VI.

Lihat Juga

Meraih Kesuksesan Dengan Kejujuran (Refleksi Nilai Kehidupan)

Figure
Organization