Topic
Home / Berita / Nasional / DPR RI Ajak Parlemen Tunisia Dorong Kerjasama Kedua Negara Meningkat

DPR RI Ajak Parlemen Tunisia Dorong Kerjasama Kedua Negara Meningkat

Ketua DPR RI Marzuki Alie (kiri) menjelaskan rencana kegiatan parlemen negara-negara OKI di masa kepemimpinannya kepada PM Tunisia Hamadi Jebali (KBRI Tunisia). (Antara)

dakwatuna.com – Ketua DPR RI Marzuki Alie mengatakan, agama Islam bisa berkembang dan berdampingan dengan demokrasi. Hal ini dibuktikan oleh Indonesia yang telah mengalami perubahan sistem politik dari kekuasaan absolut menjadi demokrasi yang diawali dengan gerakan mahasiswa pada tahun 1998.

“Kini telah 14 tahun Indonesia menjalankan demokrasi, di mana sekarang Indonesia dikenal sebagai Negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, dengan penduduk mayoritas beragama Islam,” kata Marzuki Alie dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (1/12).

Marzuki juga menyampaikan penghargaan dan apresiasinya atas proses demokrasi yang sedang berlangsung di Tunisia setelah tumbangnya rezim Presiden Zein al-Abidine Ben Ali pada 17 Januari 2011. Dalam kesempatan itu, Marzuki juga mengatakan bahwa kerja sama kedua negara perlu ditingkatkan agar lebih nyata, seperti dalam bidang ekonomi, perdagangan, investasi dan pendidikan.

Penguatan kerjasama antar parlemen merupakan salah satu poin yang dibicarakan Marzuki Alie, yang juga presiden residen Parlemen Negara Organisasi Kerja Sama Islam (Parliamentary Union Of The OIC Member States/PUIC) saat diterima Ketua Majelis Konstituante Nasional Tunisia, Mustapha Ben Jaafar di kantornya, Jumat (30/11).

Mustapha mengungkapkan, pengalaman Indonesia bisa menjadi pelajaran bagi Tunisia dalam mengembangkan demokrasi. Ia juga tidak sependapat jika jika dikatakan bahwa demokrasi tidak sesuai dengan Islam. Hal ini dibuktikan dengan perkembangan politik yang terjadi di Tunisia yang berpenduduk mayoritas muslim sama seperti Indonesia.

“Tunisia setelah revolusi sudah menjalankan pemilu dan menghasilkan tiga partai besar hasil koalisi. Tunisia adalah negara pertama yang memulai demokrasi,” tegas Mustapha.

Mustapha pun menyambut baik ajakan Marzuki untuk meningkatkan kerjasama kedua negara. Sebab, menurut dia, hubungan kerjasama terutama di bidang ekonomi dan perdagangan antar kedua negara masih kecil. Mustapha menyatakan Indonesia bisa menjadi pasar terbuka bagi Tunisia di masa-masa mendatang.

“Kami juga mengundang para wisatawan Indonesia untuk datang ke Tunisia,” tambahnya.

Pada kunjungan kerja itu, Marzuki Alie bersama Pimpinan Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Surahman Hidayat, Hayono Isman dan Sidharto Danusubroto, serta dua orang anggota Syofwatillah Mohzaib dan Mustofa Ali Assegaf dengan didampingi Duta Besar Indonesia untuk Tunisia Ronny Prasetyo Yuliantoro.

Usai bertemu Ketua Majelis Konstituante Nasional Tunisia, rombongan delegasi Ketua DPR RI melakukan pertemuan dengan masyarakat dan mahasiswa Indonesia yang ada di Tunisia. Pertemuan berlangsung di Wisma Negara KBRI Tunisia. Pada pertemuan itu, Marzuki Alie menjelaskan perkembangan politik yang terjadi di Tanah air. (wid/RMOL)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 10.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Menteri Tunisia Minta Qatar Terus Bantu Stabilitas Ekonomi Jelang KTT Liga Arab

Figure
Organization