Topic
Home / Berita / Opini / Gencatan Senjata Israel-Palestina dan Kekalahan Israel

Gencatan Senjata Israel-Palestina dan Kekalahan Israel

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

dakwatuna.com – Tewasnya korban 161 orang dan ratusan lainnya luka- luka dari pihak Palestina, serta tewasnya 3 orang dari pihak Israel tentu bukan jumlah yang sedikit akibat perang yang terjadi selama 8 hari. Jika diteruskan lagi, tentu akan lebih banyak lagi korban yang tewas dan berbagai kerugian di sana- sini. Berbagai kecaman terhadap negara Israel dan solidaritas kepada Palestina khususnya para pejuang Hamas akhirnya membuahkan hasil. Tepat tanggal 21 November 2012 pukul 9 waktu setempat, Israel- Palestina menyepakati gencatan senjata di jalur Gaza.

Seperti yang dikutip dari Repubika.com, 22/11/12, kesepakatan ini dinyatakan oleh Menlu Mesir, Muhammad Kamel dan Menlu AS Hillary Clinton, setelah mengadakan pertemuan dengan Presiden Mesir, Muhammad Mursi. Dalam kesepakatan itu, kedua belah pihak harus menghentikan segala serangan ke jalur Gaza terhitung mulai tanggal 22 November 2012 dini hari.

Bagi warga Palestina, gencatan senjata ini merupakan jawaban kemenangan atas perjuangan mereka yang tiada henti sejak awal perang terjadi pada tanggal 14 November 2012. Untuk merayakan kemenangan ini, mereka mengadakan konvoi ke jalan dengan kendaraan seraya meneriakkan takbir sebagai wujud rasa syukur mereka atas pertolongan Allah. Menurut mereka, ini adalah langkah awal dari perdamaian antara kedua belah pihak hingga jika pihak Israel melanggar kesepakatan itu, maka akan ada serangan balik.

Jika berbicara kalah dan menang, maka pihak Israel bisa dikatakan kalah. Walaupun korban jiwa yang jatuh lebih banyak dari pihak Palestina, namun Israel dinilai mengalami kekalahan lebih banyak dari berbagai sisi.

Pertama, krisis kepercayaan warga Israel kepada pemerintah semakin memuncak. Pemerintah dinilai gagal dalam melindungi rakyatnya setelah roket dari pihak Palestina, al Fajr 5 buatan Iran berhasil menembus pertahanan anti roket Israel, Iron Done. Hal ini tentu saja berdampak pada psikologis warga Israel.

Kedua, kecaman dari dunia internasional. Serangan yang dimulai oleh pihak Israel 8 hari lalu yang menurut mereka merupakan bentuk pertahanan diri, ternyata mendapat kecaman dari dunia internasional. Bukan malah mendapat dukungan namun semakin memperburuk citra Israel di wajah dunia yang memang sebelumnya sudah tidak baik. Dan berbagai bentuk dukungan serta solidaritas menghampiri warga Palestina lewat berbagai bantuan materi, desakan terhadap Israel, maupun doa.

Ketiga, kerugian di bidang ekonomi. Dikutip dari Republika.com, 21/11/12, Israel juga dinilai mengalami kerugian dari sisi ekonomi. 1,2 miliar dolar AS dihabiskan untuk membiayai perang dalam membalas serangan tentara Hamas selama kurang lebih satu pekan. Selain itu, pembiayaan untuk anti roket Iron Done juga cukup menyedot keuangan Israel. Dinyatakan bahwa untuk memproduksi sebuah Iron Done menghabiskan dana sebesar USD40 ribu dan hingga hari ini tercatat sebanyak 360 buah Iron Done sudah dihabiskan untuk menyerang tentara Hamas. Tentu ini bukan jumlah yang sedikit. Hingga jika perang terus dilancarkan, disinyalir akan terjadi pembengkakan biaya di pihak Israel yang tak terbendung.

Ketiga point kekalahan Israel itu tampaknya penyebab disetujuinya gencatan senjata di samping berbagai pertimbangan lainnya. Besar harapan kita agar kedua belah pihak menjalankan kesepakatan ini dengan baik, hingga kita nantikan bagaimana selanjutnya nasib bangsa Palestina. Semoga mereka bisa hidup tenang tanpa ada kekhawatiran serangan dari Israel seperti hari- hari sebelumnya. Kemerdekaan Palestina adalah sebuah keniscayaan. Kita semua yakin akan hal itu, tinggal masing- masing kita memperbanyak kontribusi lewat apapun yang kita mampu.

Kami ‘cemburu’ pada semangatmu, wahai pemuda Palestina!

Redaktur: Lurita Putri Permatasari

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Mahasiswi tingkat akhir Universitas Negeri Medan, aktif di LDK sebagai staff Dept. Rekrutmen dan Pembinaan Kader.

Lihat Juga

Opick: Jangan Berhenti Bantu Rakyat Palestina!

Figure
Organization