dakwatuna.com – Jakarta. Kecilnya aset perbankan syariah memberi dampak pada terhambatnya perkembangan lembaga keuangan syariah.
Hambatan ini terjadi pada terbatasnya pembiayaan yang disalurkan dari bank syariah kepada lembaga keuangan syariah.
“Aset bank syariah baru sekitar tiga persen sehingga pembiayaan masih terbatas,” kata Sharia Mass Product Development Department Head PT Asuransi Adira Dinamika, Bambang Haryanto, Senin (19/11).
Hal ini berdampak pada penjaminan yang dilakukan oleh perseroan juga terbatas. Pasalnya, bisnis Unit Usaha Syariah PT Asuransi Adira Dinamika sangat terkait dengan perkembangan bank syariah.
Bambang mencontohkan yang terjadi pada industri asuransi syariah. Ada beberapa jenis penjaminan yang akhirnya tidak bisa ditangani asuransi syariah karena kecilnya aset bank syariah. Contohnya, asuransi di bidang kelautan yang tidak bisa dijamin oleh syariah sehingga dilempar ke konvensional.
Bambang menambahkan, bila aset bank syariah bisa lebih ditingkatkan, maka otomoatis jumlah dan jenis pembiayaan akan lebih beragam. Perbankan syariah tidak hanya akan berfokus pada jenis pembiayaan kendaraan bermotor dan properti, namun juga bisa bergeser ke pembiayaan korporasi.
Minimnya aset juga membuat lembaga keuangan enggan mengajukan pendanaan dari perbankan syariah. (Chairul Akhmad/Friska Yolandha/ROL)
Redaktur: Ardne
Beri Nilai: