Topic
Home / Berita / Nasional / KPI Gandeng Masyarakat untuk Hadirkan Siaran Sehat

KPI Gandeng Masyarakat untuk Hadirkan Siaran Sehat

Pembentukan Forum Masyarakat Peduli Siaran. (ist)

dakwatuna.com – Jakarta. Sejumlah perwakilan organisasi masyarakat sepakat membentuk Forum Masyarakat Peduli Media Sehat (Format-Limas) guna mendorong hadirnya tayangan yang sehat dan mencerdaskan di dunia penyiaran. Kehadiran Format-Limas juga sebagai kelompok penekan di masyarakat untuk menyeimbangkan penetrasi industri penyiaran yang demikian marak, namun belum diikuti dengan kualitas yang baik. Hal tersebut disepakati dalam acara Pembentukan Forum Masyarakat Peduli Siaran yang diselenggarakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, siang tadi (20/11).

Dalam kesempatan tersebut hadir Komisioner KPI Pusat, Azimah Subagijo, Nina Muthmainnah, dan Idy Muzayyad, serta Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementrian Komunikasi dan Informatika, Freddy H Tulung. Menurut Azimah, saat ini dibutuhkan kelompok penekan yang efektif dari unsur masyarakat. Berkaca dari aduan yang masuk ke KPI pada bulan Maret dan September 2012, partisipasi masyarakat yang melayangkan protes atas kasus Indonesia Lawyers Club  (ILC) di TV One dan kasus Rohis di Metro TV, mencapai 3500 dan 29000 aduan. Hal ini terbukti ampuh untuk memaksa lembaga penyiaran melakukan klarifikasi serta meminta maaf atas tidak akuratnya isi siaran. Di sisi lain, atas aduan inipun, KPI telah menjatuhkan sanksi administratif kepada dua stasiun televisi tersebut.

Dikatakan Azimah, Format-Limas diharapkan hadir sebagai kelompok penekan yang mampu menjadi penyeimbang untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat untuk memperoleh muatan media yang lebih mencerdaskan dan menyejahterakan, ketimbang sensasi dan hiburan belaka. Selain itu, sebagai kelompok penekan, Format-Limas ini juga memberikan dorongan yang kuat bagi lembaga penyiaran untuk mempertahankan siaran-siarannya yang berkualitas. Diakui Azimah, sebenarnya lembaga penyiaranpun membutuhkan apresiasi atas tayangan yang positif. “Jadi bukan hanya protes atas tayangan yang buruk”, ujarnya.

Sementara menurut Idy Muzayyad, kelompok penekan terhadap media saat ini tidak berbanding lurus dengan maraknya lembaga penyiaran yang berudara di frekuensi di Indonesia. Belum lagi, media penyiaran saat ini cenderung dikuasai oleh kepentingan-kepentingan ekonomi. Hal ini yang menyebabkan fungsi media sebagai kontrol dan perekat sosial, pendidikan, informasi,  kebudayaan, ekonomi dan hiburan berjalan tidak seimbang. “Kita berharap kehadiran Format-Limas akan menjadi kelompok penekan yang memiliki kekuatan besar untuk mengarahkan media, terutama media penyiaran untuk menjalankan kembali misi kenabian”, tutur Idy. Ke depan, harus tidak ada lagi tayangan dengan materi yang penuh penyimpangan. Karena lembaga penyiaran sudah tahu ada Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (PS & SPS) sebagai acuan. Idy pun meyakini, bahwa Format-Limas ini selain bertujuan menyelamatkan media agar tetap pada jalur profetik, juga untuk menyelamatkan karakter dan watak bangsa.

Ikut serta dalam Format-Limas ini diantaranya perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia (BKOIWI), Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Forum Rohis Nusantara (FORNUSA), Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Hikmah Budi, Forum Indonesia Muda (FIM), dan Gemaku Matakin. (ist)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Zakat Sebagai Solusi Masa Depan BPJS Kesehatan

Figure
Organization