Topic
Home / Berita / Nasional / Sohibul Iman: Pemerintah Harus Serius Penuhi Kebutuhan Gas Domestik

Sohibul Iman: Pemerintah Harus Serius Penuhi Kebutuhan Gas Domestik

Wakil Ketua Fraksi PKS Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri Sohibul Iman. (dpr.go.id)

dakwatuna.com – Jakarta. Wakil Ketua Fraksi PKS Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri Sohibul Iman meminta pemerintah lebih serius mengalokasikan pasokan gas untuk domestik, menyusul adanya kesiapan Plan of Further Development (POFD) atau rencana pengembangan lanjutan untuk lapangan gas Tangguh Train 3 di Papua.

Setelah train 1 dan 2 disepakati, BP Indonesia sebagai operator Blok tersebut telah menyepakati untuk memberikan 40% hasil gas train 3 Blok Tangguh berkapasitas 3,8 juta ton per tahun (MTPA) untuk kepentingan dalam negeri seiring dengan tuntutan kebutuhan gas dalam negeri bagi kepentingan pembangkit listrik, industri dan transportasi melalui program konversi BBM ke gas.

Iman menjelaskan bahwa saat ini kebutuhan domestik akan pasokan gas semakin tinggi, mengingat kondisi bahwa kebutuhan gas industri yang hampir setiap tahun defisit, minimnya pasokan gas untuk pembangkit, serta program konversi BBM ke BBG yang jalan ditempat karena masalah supply, mengharuskan pemerintah lebih cermat menentukan prioritas pemenuhan pasokan gas dalam negeri. “Harus tepat, jelas dan transparan,” ungkapnya.

Ditambahkan, salah satu penyebab membengkaknya subsidi listrik yang membuat pemerintah mengajukan rencana kenaikan Tarif Tenaga Listrik adalah karena kurangnya pasokan gas untuk pembangkit, sehingga PLN terpaksa menggunakan BBM yang harganya jauh lebih mahal. “Karena masalah listrik menguasai hajat hidup orang banyak, pemerintah harus memiliki pijakan prioritas yang lebih berpihak pada kepentingan rakyat, yaitu pasokan gas untuk pembangkit listrik,” ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga perlu memperhatikan keluhan kalangan Industri bahwa pasokan gas sering tidak memadai, apalagi disaat yang sama terjadi kenaikan tarif listrik yang berbarengan juga dengan kenaikan harga gas, sehingga menambah beban yang semakin berlipat.

Iman menuturkan bahwa selama ini pemanfaatan gas dalam negeri hanya mencapai 44,48 persen yang antara lain untuk pupuk, listrik, industry, transportasi dan elpiji. Sementara gas yang di ekspor mencapai 55,52 persen. “Namun dengan tambahan pasokan gas 230 Millions Metric Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) dari train 1 dan 2 Lapangan Tangguh serta 38 MTPA dari Train 3 ini, semoga dapat memperbaiki supply energy dalam negeri secara lebih baik,” tandasnya.

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Buah Impor

Cina Masih Jadi Sumber Impor Nonmigas Pemerintah

Figure
Organization