dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Al-Quds. Polisi Israel melempar granat kejut untuk membubarkan puluhan pengunjuk rasa yang melempar bebatuan di luar masjid Al Aqsa setelah shalat Jumat kemarin (5/10), tulis Agence France Presse.
Dua orang menderita luka ringan dan satu orang ditangkap karena mencoba menusuk polisi ketika akan dibawa ke tahanan, ujar juru bicara kepolisian Israel Micky Rosenfeld. Masjid Al Aqsha merupakan bagian dari situs yang dihormati kaum Muslimin maupun Yahudi, sekaligus menjadi sumber gesekan yang bisa memercikkan api antar agama.
Kerusuhan yang berkobar di sekitar masjid Al Aqsha meletus ketika pemimpin oposisi Israel Ariel Sharon mengunjugi situs keramat ini pada tahun 2000 dan menandai perlawanan Palestina.
Ketegangan memuncak lagi Jum’at kemarin (5/10/2012) setelah polisi menangkap kelompok ultranasionalis Israel yang mencoba melarang orang shalat di masjid Al Aqsha yang diklaim golongan Yahudi sebagai Temple Mount, seperti disebut dalam kitab suci mereka.
Insiden Al Aqsha terjadi ketika liburan Yahudi selama tujuh hari, saat banyak warga berziarah ke Tembok Barat. Lokasinya berdekatan dengan rumah ibadah Yahudi kedua yang mereka klaim telah dihancurkan bangsa Romawi pada 70 Masehi. Tembok Barat ini menjadi tempat utama persembahyangan orang Yahudi sekarang.
Tempat persembahyangan kaum Yahudi ini berhimpitan dengan kompleks masjid Al Aqsha, yang merupakan lokasi saat Nabi Muhammad melakukan Isra’ Mi’raj.
Israel merebut Al-Quds Timur dalam perang 1967, termasuk mencaplok kota tua dan masjid Al-Aqsha itu, namun tidak diakui masyarakat internasional. Palestina menginginkan bagian kota tua ini sebagai ibu kota Palestina. Palestina memiliki tanah di Gaza dan Tepi Barat yang konyolnya juga dijajah Israel. (mdr/inilah/hdn)
Redaktur: Ardne
Beri Nilai:
(7 votes, average: 10.00 out of 5)
Loading...Tentang Tim dakwatuna
